Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
15 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
16 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
14 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
4
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
15 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
15 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
12 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  Riau

Asian Agri akan Bangun 20 PLTBg Hingga Tahun 2020 di Riau, Jambi dan Sumatera Utara

Asian Agri akan Bangun 20 PLTBg Hingga Tahun 2020 di Riau, Jambi dan Sumatera Utara
Pembangkit Listrik Tenaga Biogas Asian Agri
Minggu, 28 Agustus 2016 15:48 WIB
Penulis: Hermanto Ansam
JAKARTA - Industri sawit  selain memproduksi minyak kelapa sawit dan banyak produk turunannya yang sangat berguna bagi masyarakat juga mampu menghasilkan tenaga listrik dalam jumlah sangat besar yang diperoleh dari limbahnya. Karena itu, Asian Agri, perusahaan perkebunan sawit akan mendirikan 20 Pembangkit Listrik Tenaga Biogas yang tersebar di Sumatera yaitu di Riau, Jambi dan Sumatera Utara dari yang saat ni baru terbangun 5 PLTBg.

Tenaga listrik yang didapat dari sumber terbarukan ini mempunyai potensi untuk memecahkan masalah kelangkaan listrik nasional. Hal ini telah dibuktikan oleh Asian Agri yang telah membangun lima pembangkit listrik tenaga biogas di Riau, Jambi dan Sumatra Utara, yang masing-masing PLTBg mampu menghasilkan 2 MW listrik.

Sementara pantauan di daerah menunjukkan bahwa kebutuhan listrik di pabrik sawit sendiri tak lebih dari 700 kilowatt sehingga masih ada sisa atau kelebihan listrik (excess power) sebesar 1,3 MW. Seandainya 1 rumah tangga sederhana membutuhkan 900 watt, maka kelebihan listrik Asian Agri saat ini dapat dimanfaatkan oleh lebih dari 7.000 rumah tangga.

Perusahaan kelapa sawit yang didirikan oleh Sukanto Tanoto ini sendiri menargetkan akan membangun hingga 20 unit sampai tahun 2020. Dengan demikian pada tahun tersebut, sekitar 28.000 rumah akan dapat menikmati tenaga listrik ini.

''Sebagai warga korporasi yang mendukung Pemerintah mengurangi ketergantungan impor BBM dan membantu menyediakan energi alternatif yang ramah lingkungan dan menjadikan program keberlanjutan, Asian Agri telah menghasilkan energi terbarukan yakni biodiesel, dan mengolah limbah cair sawit (POME) untuk menghasilkan biogas sebagai sumber energi listrik,'' ujar Humas Asian Agri, Lidia Veronika kepada GoRiau.com (GoNews Grup).

Tidak terhenti di situ, pengolahan POME juga mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan 42% lahan dikelola petani, luas perkebunan Indonesia sekitar 8,4 juta hektar dapat menghasilkan 21,3 juta ton minyak sawit. Bayangkan jika seluruh pelaku industri kelapa sawit mengambil peran melakukan inisiatif serupa. Masalah kelangkaan listrik nasional akan terpecahkan tanpa perlu investasi dari pemerintah, dan masyarakat tidak perlu menunggu terlalu dalam kegelapan. ***

Kategori:Ekonomi, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/