Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
16 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
16 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
15 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
15 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
15 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
15 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Puisi

Menatap Aceh Setelah 13 Tahun Tsunami

Selasa, 26 Desember 2017 09:48 WIB

Oleh Irsadul Aklis


Bahana rintihan berkumandang di seluruh penjuru
Tangis dan pilu menyelimuti relung hati
Batin tercekam mengenang sejarah mu
Seolah dunia bagaikan mimpi belaka

Sinar mentari menerangi jagat raya
Burung berkicau di atas ranting
Bumi terbungkam bagaikan bisu
Mengenang peristiwa silam mu

Wahai generasi penerus bangsa
Saat jiwa terlelap oleh gemilang dosa
Bumi seakan diam dan membisu
Namun menyimpan amarah yang terpendam

Tuhan yang maha pengasih dan penyayang
Begitu banyak problema yang melanggang ajaran-Mu di negeri ini
Engkaulah tempat kami bernaung dan memohon pertolongan
Jaukan kami dari segala musibah dan mala petaka.

Penulis: Mahasiswa STKIP BBG Banda Aceh, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia


Editor:Kamal Usandi
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/