Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
12 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
12 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
12 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
11 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
12 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
11 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Cerbung Bagian ke-74

Nikah Siri: Si Kecil Bagaikan Tercium Darah Dagingnya

Nikah Siri: Si Kecil Bagaikan Tercium Darah Dagingnya
Senin, 30 Januari 2017 19:51 WIB
Penulis: Indra Wedhasmara
MENDADAK TERHENTINYA - tangis si kecil setelah kehadiran Rusman di situ membuat Siti dan Rizal agak heran juga. Bahkan dari wajah si kecil dia seperti melihat terpaku pada Rusman dan seolah minta digendong. Siti jadi ragu. Dia jadi bimbang. Dia tak faham dan tak mengerti. Apalagi si kecil meronta dan menggeliat bagaikan ingin bersama Rusman.

Hanya saja Rusman tak berani menyodorkan tangannya untuk mengambil si kecil. Dia merasa gentar dan takut saja terhadap Siti. Apalagi Siti terus saja mendekap si kecil yang sedang menggeliat-geliat di pelukannya.

Sesaat Siti melihat tatapan isarat mata Rizal yang seolah meminta Siti agar melepaskan dulu si kecil diambil Rusman. Sementara mata Ratna sesaat berkaca-kaca. Tak jelas apa yang secara mendadak tergerus di hatinya.

Perlahan Siti menyerahkan si kecil kearah Rusman yang segera meraih dan mendekapnya. Si kecil terlihat begitu tenang dalam gendongan Rusman yang beberapakali mengecup-mengecup ubun-ubun dan pipi si kecil. Siti terpana.

Namun dia membiarkan saja Rusman menggendong si kecil bersama Ratna kembali menuju kursi di mana tadi mereka duduk. Untuk sementara Siti seolah iklas si kecil berada dalam gendongan Rusman. Karena dia agak tenang sedikit sebab anaknya tak lagi menangis dan merengek.

''Ini sebuah rahasia Ilahi. Bagaimana pun juga si kecil bagaikan tercium darah dagingnya. Apapun masalahnya. Suka tak suka. Rusman itu ayah kandungnya. Secara bathin si kecil begitu peka mencium aroma ayah kandungnya itu. Jadi kita harus memakluminya Siti'' kata Rizal setelah keduanya duduk kembali dan membiarkan sementara si kecil bersama Rusman dan Ratna.

Kata-kata Rizal tadi meresap ke jiwa Siti. Dia tak menolak dan menampik anggapan Rizal itu. Karena juga biasanya. Anak akan tersentak dan menangis tanpa sebab jika ayahnya mengalami sesuatu di luar.

Begitu juga dengan si kecil. Dia begitu peka dan sensitive sekali mencium aroma ayah kandungnya. Sebab itu lah mengapa dia tadi gelisah. Tetapi setelah di dekap Rusman. Si kecil diam.

''Tuhan mungkin telah berencana lain yang mempertemukan secara kebetulan kita dan Rusman di sini. Jika tidak, mungkin begitu sulitnya dia akan bertemu si kecil'' kata Rizal sambil memperhatikan wajah Siti yang nampak lesu. Dia seolah belum menerima kalau si kecil bersama Rusman. Walau sesaat sekalipun.

''Siti takut mereka akan melarikan si kecil Bang'' kesangsian dan kekhawatiran sepertinya masih saja mengguyur bathin Siti (Bersambung)

Cerita Sebelumnya...

Cerita Selanjutnya...

Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/