Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
23 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
21 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
23 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
23 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
23 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
19 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong

Lindungi Pulau-pulau di Laut Cina Timur, Jepang Mulai Produksi Massal Rudal Anti Kapal XASM-3

Lindungi Pulau-pulau di Laut Cina Timur, Jepang Mulai Produksi Massal Rudal Anti Kapal XASM-3
Sabtu, 20 Januari 2018 17:00 WIB
TOKYO - Kementerian Pertahanan Jepang telah secara resmi menyelesaikan pengembangan rudal anti-kapal supersonik barunya. Produksi massal rudal yang dijuluki XASM-3 itu dijadwalkan akan dimulai pada 2019 seperti dilaporkan media setempat.

"Rudal XASM-3 diperkirakan akan menggantikan model yang lebih tua seperti rudal udara ke kapal tipe 80 dan Tipe 93 yang dibawa oleh jet tempur multirole Angkatan Udara Bela Diri Angkatan Udara Jepang," seperti disadur Sputniknews dari The Diplomat, Sabtu (20/1/2018). Masing-masing jet tempur akan mampu membawa dua rudal baru tersebut.

Rudal anti-kapal, yang bisa mencapai kecepatan Mach 3, akan menjadi rudal supersonik pertama yang dibuat oleh negara kepulauan tersebut.

Meskipun perkembangan rudal dimulai pada tahun 2003, fase pengujian sebenarnya tidak dimulai sampai tahun 2005, ketika para pejabat melakukan total 15 tes injeksi. Analisis proyek tersebut tidak diselesaikan sampai akhir 2017.

Pada bulan Agustus 2017, saat para pejabat menganalisis rudal tersebut, Badan Akuisisi Teknologi dan Logistik Jepang (ATLA) merilis rekaman untuk pertama kalinya rudal diuji.

Seperti laporan sebelumnya, langkah Tokyo untuk membangun senjata baru merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mempertahankan ancaman yang ditimbulkan oleh angkatan laut China.

"Pengenalan rudal baru ditujukan untuk menjaga angkatan laut China - yang telah melakukan tindakan dengan tangan tinggi di Laut Cina Timur dan tempat-tempat lain,'' Yomiuri Shimbun melaporkan pada bulan Juli 2017.

Tanah Matahari Terbit itu dilaporkan juga mengembangkan rudal anti kapal baru berbasis darat dalam upaya untuk meningkatkan pertahanannya di pulau-pulau yang dikuasai Jepang di Laut Cina Timur.

Jepang juga dilaporkan akan mempersenjatai jet tempur siluman baru F-35A dengan generasi baru rudal pemandu presisi yang diharapkan beroperasi pada tahun 2025. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:sindonews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/