Keindahan Gunung Pelangi di China Dijelaskan Allah dalam Alquran, Begini Penampakannya

JAKARTA - Gunung Pelangi terletak di Kota Zhangye, Provinsi Gansu, China. Keunikan dan keindahaan gunung ini menjadikannya dianggap sebagai salah satu keajaiban dunia.

Dikutip dari okezone.com, dijelaskan dalam buku ‘Miracles of Al-Qur'an & As-Sunnah’, gunung ini memiliki luas 300 km persegi dan merupakan bagian dari Zhangye Danxia Landform Geological Park. Bukit dan lembahnya terdiri dari lapisan berwarna merah, biru, hijau, zamrud, coklat, dan kuning.

Namun gunung pelangi itu tak memiliki tumbuhan atau hewan apa pun karena kondisi tanahnya yang tandus.

Fenomena menakjubkan ini juga telah dijelaskan Allah SWT dalam Alquran sejak 14 abad lalu.

''Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat,'' Surah Al Fathir Ayat 27.

Fenomena alam ini merupakan contoh geomorfologi petrografi yang terbentuk karena kondisi lingkungan. Menurut Telegraph, warna-warni pada gunung itu berasal dari batuan pasir merah dan mineral yang terbentuk sejak periode kapur 24 juta tahun lalu.

Formasi batuan itu kemudian mengalami pergeseran lempeng tektonik yang juga membentuk Gunung Himalaya. Hujan dan angin yang melanda daerah itu selama jutaan tahun turut andil dalam membentuk ceruk, lembah, dan pola warna Zhangye Danxia.

Kabarnya, gunung ini akan menampilkan warna yang berbeda tergantung pada kondisi cuaca. Keunikan dari gunung ini juga menjadikannya salah satu warisan dunia yang dinobatkan oleh UNESCO pada 2010.

Untuk bisa melihat Gunung Pelangi dengan jelas, pengunjung harus mendaki sampai ke atas bukit. Sebelum sampai di atas bukit, pengunjung disuguhi pemandangan indah di kanan dan kiri jalan. Kawasan gunung pelangi ini memiliki luas sekitar 300 hektare.  

''Gunung ini sangat indah, kami sangat menikmati pemandangan ini,'' ujar Helen, wisatawan asal Amerika.***