Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
7 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
6 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
4 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
5 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
4 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
6
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
6 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris

Kecanduan Game Online, 10 Siswa SD dan SMP di Banyumas Alami Gangguan Jiwa

Kecanduan Game Online, 10 Siswa SD dan SMP di Banyumas Alami Gangguan Jiwa
Ilustrasi anak-anak sedang brmain game online. (int)
Jum'at, 12 Oktober 2018 07:32 WIB
BANYUMAS - Sepuluh anak menjalani terapi di RSUD Banyumas sepanjang tahun 2018 karena terdiagnosa mengalami gangguan jiwa akibat kecanduan bermain game online.

Dikutip dari merdeka.com, tujuh dari anak tersebut merupakan siswa SD dan tiga lagi siswa SMP.

Dokter Spesialis Jiwa RSUD Banyumas, Hilma Paramita mengatakan rata-rata pasien sudah tak bisa mengendalikan diri bermain game online. Akibatnya, mereka sudah tak lagi bisa beraktivitas secara normal.

Bahkan kecanduan game online memicu tindakan destruktif yang dapat merugikan orang lain. Contohnya, saat uang habis untuk menyewa komputer, mereka mencuri. Menurut Hilma, kecenderungan game online yang berpengaruh pada ganggan mental adalah game yang memacu adrenalin.

''Kriteria gangguan mental adiksi game online itu akibat terlalu banyak berinteraksi dengan dunia virtual. Biasanya mempunyai sifat yang memicu obsesif seseorang,'' ujar Hilma, Rabu (10/10) malam.

Gangguan mental yang lain, keinginan untuk bermain atau berinteraksi dengan teman sebaya menjadi hilang. Mereka lantas lebih memilih berdiam diri di dalam kamar atau pergi ke rental komputer untuk bermain game online.

''Ada anak-anak yang sudah tak mau lagi sekolah. Semakin muda, semakin rentan alami gangguan mental,'' jelasnya.

Hilma menerangkan, terapi untuk gangguan mental akibat game online di RSUD Banyumas dilakukan dengan dua cara. Pertama, diberi obat penenang agar pasien tak agresif. Kedua, pasien diajak untuk berinteraksi dengan masyarakat secara riil. Jika masih berusia anak-anak, maka pasien diajak untuk menjajal beragam permainan anak-anak.

Temuan kasus gangguan mental akibat game online pada anak-anak tak mesti lantaran keluarga yang tak harmonis. Bisa saja anak tersebut berasal dari keluarga yang rukun bahagia. Kasus yang mengemuka, orang tua lalai membiarkan anak bebas bermain game online.

''Saat sudah kecanduan game online, orang tua sudah tak bisa menangani. Ada memang kasus yang berlatar dari keluarga broken home. Ia dirawat kakeknya. Terapinya yang dilakukan, ia diajak main layang-layang oleh kakek dan teman-teman sebayanya di lingkungan sekitar,'' terang Hilma.

Kemajuan teknologi informasi memang berdampak negatif membuat interaksi sosial jadi terbatas. Dampaknya, kata Hilma, pelibatan emosi amat minim dalam hubungan melalui media sosial. Hal ini berbeda dengan interaksi langsung, misalnya dengan cara saling berkunjung.

''Di situ ada ekspresi kegembiraan, tawa, sedih, yang tidak bisa diungkapkan dalam media sosial,'' ucapnya.

Menurut dia, gangguan mental juga bisa timbul dari media sosial. Perilaku seperti merisak atau mencaci maki di media sosial bakal berpengaruh terhadap interaksi di dunia nyata.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77