Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
3 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
2 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
2 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
1 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan

Dokter dan Psikolog Imbau Orangtua Hentikan Berikan Mainan Digital kepada Balita

Dokter dan Psikolog Imbau Orangtua Hentikan Berikan Mainan Digital kepada Balita
Ilustrasi balita main game. (vemale.com)
Rabu, 05 Desember 2018 14:36 WIB
JAKARTA - Para orang tua diimbau berhenti memberikan mainan digital interaktif dan aplikasi mobile kepada anak berusia di bawah lima tahun (balita).

Dikutip dari republika.co.id, menurut laporan klinis yang dirilis pada Senin (3/12) American Academy of Pediatrics (AAP), dokter anak di Amerika Serikat menyatakan, membiarkan anak menggunakan tablet dan ponsel pintar untuk bermain gim sama halnya dengan membiarkan anak terpaku di depan televisi. Hal tersebut menghalangi interaksi dengan orangtua atau pengasuh yang sesungguhnya sangat penting untuk perkembangan anak

''Mainan fisik dan buku mendukung interaksi yang hangat, kaya secara lisan dan waktu berkualitas bagi orang tua atau pengasuh dan anak,'' kata penulis pendamping laporan Alan Mendelsohn dari New York University School of Medicine and Bellevue Hospital Center di New York City, dilansir di laman Channel News Asia, Rabu (5/12).

Mendelsohn mengatakan, hal yang sama tidak berlaku untuk mainan digital, yang sebenarnya menghalangi interaksi tersebut. Ada sedikit atau tidak ada bukti waktu layar memiliki manfaat bagi anak-anak berusia dua tahun dan di bawahnya.

Menurut American Academy of Pediatrics, anak-anak di bawah usia dua tahun tidak boleh memiliki waktu layar sama sekali baik itu televisi maupun permainan digital.

Mendelsohn dan rekannya mencatat dalam laporan mereka, yang diterbitkan di Pediatrics, orang tua terlalu sering memberikan bayi dan balita aplikasi digital. Mereka memiliki keyakinan keliru permainan digital bisa mendidik.

Salah satu tujuan paling penting bermain selama masa kanak-kanak, terutama untuk bayi, dan balita tidak ada hubungannya dengan ABC atau 123. Titik bermain untuk anak-anak yang sangat muda harus mendorong interaksi yang hangat dan mendukung dengan pengasuh. Hal ini membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan perilaku awal.

Ketika aplikasi dan mainan digital membantu anak-anak dengan perkembangan optimal, biasanya karena mereka menggunakan mainan dengan orang tua dan pengasuh. Ketika anak-anak bermain sendiri tidak ada keuntungan yang jelas untuk memiliki smartphone, tablet atau mainan interaktif digital.

Idealnya, orang tua harus memilih mainan yang tidak terlalu merangsang dan mendorong anak-anak menggunakan imajinasi mereka. Keterampilan sosial, emosional dan perilaku dikembangkan, serta ditingkatkan ketika anak-anak menggunakan bermain untuk memecahkan masalah kehidupan nyata.

APP merekomendasikan total waktu layar, termasuk penggunaan televisi dan komputer harus kurang dari satu jam sehari untuk anak-anak berusia dua tahun ke atas. Anak-anak yang lebih muda dari lima tahun hanya boleh bermain dengan komputer atau gim video jika gim ini sesuai dengan perkembangannya. Dokter menyarankan mereka seharusnya bersama orang tua atau pengasuh saat mereka bermain.

Dokter mungkin memberikan saran yang berbeda kepada orang tua anak-anak dengan kebutuhan khusus, daripada orang tua yang biasanya mengembangkan anak-anak. Itu karena anak-anak dengan pembatasan intelektual atau fisik tertentu mungkin dalam beberapa contoh mendapat manfaat dari teknologi yang membuatnya lebih mudah bagi mereka untuk bermain.

Bahkan jika teknologi diperlukan untuk membantu anak-anak mengatasi gangguan tertentu, orang tua dan pengasuh harus bermain dengan anak-anak ketika mereka menggunakan aplikasi, dan mainan digital daripada meninggalkan anak-anak sendirian.

''Para psikolog telah lama mendesak para orang tua tidak sekadar membujuk seorang anak di depan  televisi untuk menatap layar saja, tetapi lebih suka berlatih menonton bersama, sering berhenti untuk berinteraksi dengan si anak daripada konten dan memastikan mereka mendapatkan perkembangan pesan penting,'' kata Larry Rosen dari California State University Dominguez Hills.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77