Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
Umum
23 jam yang lalu
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
2
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
Umum
23 jam yang lalu
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
3
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
Umum
23 jam yang lalu
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
4
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
22 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
5
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
Umum
23 jam yang lalu
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
6
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Umum
23 jam yang lalu
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu

Kesaksian Warga, Ombak Menghilang 10 Menit Sebelum Tsunami Terjang Pantai Anyer

Kesaksian Warga, Ombak Menghilang 10 Menit Sebelum Tsunami Terjang Pantai Anyer
Kerusakan akibat tsunami di Selat Sunda. (tribunnews)
Senin, 24 Desember 2018 07:00 WIB
JAKARTAKamila Aprianti (18) menjadi salah seorang saksi keganasan tsunami yang menerjang Pantai Anyer, Pandeglang, Banten, Sabtu (21/12/2018) malam.

Dikutip dari grid.id yang melansir kompas.com, Kamila menyebutkan, pantai di belakang Hotel Marina Anyer sempat surut sekitar pukul 19.00 WIB.

''Ombak dari sore sudah besar, tapi pas jam 7 malam itu sempat menghilang dan air laut surut banget. Saya sih belum berpikir macam-macam saat itu,'' cerita Kamila, seperti yang dikutip dari Kompas.com, Minggu (23/12/2018).

Selang 10 menit, ombak yang besar datang ke arah darat dan diikuti oleh permukaan air laut yang terus naik ke pekarangan hotel.

Menurut Kamila, pengunjung hotel saat itu sangat ramai. Warga serta para wisatawan panik dan melarikan diri menuju arah bukit.

''Saya lihat di jalan sudah ramai sekali warga dan wisatawan lain, ada teriakan tsunami-tsunami, semua panik, jalan raya sudah tergenang air setinggi tumit saya, banyak yang berlarian dan bawa kendaraan masing-masing menuju arah bukit,'' kata dia.

Kamila menceritakan air laut mulai surut dari daratan sekitar pukul 24.00.

Meski begitu, kata Kamila, warga belum berani kembali ke arah pantai karena khawatir terjadi gelombang susulan.

Data sementara, korban meninggal akibat tsunami Banten berjumlah 168 orang dan luka-luka 745 orang.***

Editor:hasan b
Sumber:grid.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77