Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
13 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
12 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
13 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
14 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
12 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris

Akan Menikah Tahun Ini, Fitri Tewas dalam Kamar dengan Tangan Terikat, Pelaku Ditangkap Polresta Barelang Tadi Malam

Akan Menikah Tahun Ini, Fitri Tewas dalam Kamar dengan Tangan Terikat, Pelaku Ditangkap Polresta Barelang Tadi Malam
Fitri Suryati, gadis korban pembunuhan di Batam. (tribunnews)
Selasa, 12 Februari 2019 10:48 WIB
BATAM - Warga Komplek YKB, Blok F No 19 Bengkong Laut, Batam, digegerkan dengan peristiwa pembunuhan Fitri Suryati (25), Senin (11/2/2019). Jasad korban ditemukan dalam kamar dengan sejumlah luka tusukan di leher dan tangan terikat.

Diutip dari tribunnews.com, hanya dalam waktu sekitar sepuluh jam, aparat Polda Kepri dan Polresta Barelang berhasil menangkap Yudha Lesmana, yang diduga pelaku pembunuh Fitri.

Kasat Reskrim Polresta Barelang AKP Andri Kurniawan mengatakan, pelaku ditangkap saat bersembunyi di kawasan Bengkong Permai, sekitar pukul 23.00 WIB.

''Alhamdulilah, pelakunya sudah kita amankan menjelang dinihari tadi,'' kata Andri saat dikonfirmasi, Selasa.

Menurut Andri, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. Untuk mengetahui motif di balik pembunuhan itu, polisi masih melakukan proses pemeriksaan.

''Sabar dulu, yang jelas saat ini kita sudah amankan pelaku. Kita masih lakukan pemeriksaan,'' lanjutnya.

Penangkapan ini merupakan hasil kerja keras tim gabungan Subdit III Polda Kepri dan Tim Macan Satreskrim Polresta Barelang. Andri yang memimpin langsung penangkapan tersebut mengaku bangga dengan anggotanya yang tidak kenal lelah dalam bekerja.

''Buah dari keseriusan mereka, kurang dari 10 jam, pelaku berhasil dibekuk,'' ujar Andri.

Tunangan Korban Syok

Kemarin, sampai pukul 18.32 WIB malam, jenazah Fitri Suryati masih berada di RS Bhayangkara Polda Kepri untuk menjalani autopsi.

Pantauan Tribunbatam.id, keluarga korban yang terdiri dari kakak korban dan tunangan korban masih menunggu di ruangan instalasi forensik rumah sakit.

Tunangan korban bernama Anton terdengar menangis saat menelepon, berbicara meggunakan bahasa Tionghoa.

Luka yang amat dalam tentu saja dirasakan Anton, karena kabarnya, pernikahannya dengan Fitri akan dilangsungkan tahun ini.

Tribunbatam.id, masih belum bisa mewancarai tunangan dan kerabat korban. Sebab masih dalam keadaan syok.

''Nanti dulu saya gak bisa berkata-kata, saya masih syok,'' kata Anton, saat akan masuk ke ruang instalansi forensik.

Dalam Kondisi Terikat

Seorang tetangga korban mengatakan korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah, tertelungkup dan tangan terikat.

''Tangannya diikat dan kondisinya bersimbah darah,'' ujar salah satu kerabat korban.

Polisi melarang masyarakat masuk ke dalam rumah korban. Sehingga warga terlihat hanya memantau dari luar pagar.

Hendak Beli Gas

Jasad Fitri ditemukan berawal ketika Robert, salah seorang, hendak membeli gas. Kebetulan, korban memiliki pangkalan gas 3 kg.

Saat Robert memanggil-manggil tidak ada jawaban, namun televisi di rumah itu menyala.

''Saya cuma dengar suara tivi dari luar rumah, saya gak masuk karena tidak ada yang keluar saat saya panggil,'' kata Robert.

Karena tidak ada tanggapan dari dalam rumah, kemudian Robert pulang dan memberitahu kepada ibunya untuk menelepon Fitri.

''Ibu saya telepon, juga gak diangkat. Biasanya memang begitu, kalau mau beli gas, telepon dulu,'' kata dia.

Selang beberapa waktu kemudian, diketahui korban sudah meninggal dunia, hingga rumah korban didatangi warga sekitar. ***

Editor:hasan b
Sumber:tribunnews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/