Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
8 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
2
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
6 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
3
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
9 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
6 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
7 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
5 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru

Tradisi Unik, Para Wanita di Pegunungan Himalaya Miliki Beberapa Suami, Ini Sejumlah Alasannya

Tradisi Unik, Para Wanita di Pegunungan Himalaya Miliki Beberapa Suami, Ini Sejumlah Alasannya
Ilustrasi wanita yang memiliki sejumlah suami. (int)
Kamis, 14 Februari 2019 09:06 WIB
MEMILIKIsuami lebih dari satu (poliandri) dianggap tidak lazim. Namun pada masyarakat yang tinggal di Pegunungan Himalaya, Nepal, poliandri justru merupakan tradisi yang mereka jalankan hingga sekarang, walaupun tidak semua melakukannya.

Dikutip dari kumparan.com, menariknya, laki-laki yang dinikahi biasanya saling bersaudara kandung. Sebagai contoh, ada satu wanita yang menikah dengan seorang laki-laki, beberapa tahun kemudian wanita tersebut menikahi adik dari suaminya.

Beragam alasan juga melatarbelakangi praktik poliandri. Mulai dari atas dasar cinta, terhindar dari kesepian, hingga tak perlu repot berbagi tanah.

Tsepal Lama, seorang penduduk di Nepal yang menjalankan monogami menyebutkan, bahwa poliandri menguntungkan dari sisi ekonomi. ''Sebuah keluarga tak harus membagikan tanah untuk anak mereka yang telah menikah,'' ujarnya, seperti di kutip dari BBC.

Dalam laporannya, BBC, juga menceritakan sebuah keluarga dengan satu istri dan dua suami. Mereka adalah Kundol, yang bersuamikan Tsering Yeshi dan Pema Tsering, kedua suaminya adalah saudara kandung.

Tsering Yeshi adalah seorang petani, sementara Pema Tsering bekerja di pemerintahan. Mereka memiliki tiga anak dan mereka tahu siapa ayah dari anak-anak tersebut, tetapi perbedaan itu tidak terlalu berarti dan bermasalah.

Keluarga itu juga tinggal satu atap dengan damai. Salah satu suaminya mengaku tidak merasa cemburu, karena mereka melakukannya untuk bertahan hidup.

Sementara itu, dilansir The Guardian, para istri juga merasa yakin jika suatu saat ada salah satu suaminya yang meninggal, dirinya tak akan merasa kesepian. Sang istri juga percaya jika poliandri akan membuat anak-anaknya memiliki masa depan lebih cerah.***

Editor:hasan b
Sumber:kumparan.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77