Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
7 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
8 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
6 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
8 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
9 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
6 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru

Kanker Serviks Pembunuh Tertinggi Perempuan Indonesia, Ini Penyebabnya dan Begini Cara Mencegahnya

Kanker Serviks Pembunuh Tertinggi Perempuan Indonesia, Ini Penyebabnya dan Begini Cara Mencegahnya
Ilustrasi. (detikcom)
Kamis, 17 Desember 2015 18:19 WIB
KANKER leher rahim (kanker serviks) merupakan salah satu penyakit penyebab kematian pada perempuan tertinggi di Indonesia. Maka dari itu perlu pencegahan sedini mungkin.

"Terdapat dua cara untuk pencegahan kanker serviks yaitu dengan cara primer dan sekunder," kata dr Andriana Kumala Dewi, Sp.OG, dari Rumah Sakit Bethsaida, Gading Serpong, Tangerang Selatan, saat perbincang dengan detikHealth, Kamis(17/12/2015).

Menurut dr Andriana, pencegahaan primer dengan cara memberikan vaksin kepada wanita sedini mungkin sekitar usia 11 hingga 13 tahun.  Vaksin juga bisa diberikan kepada orang dewasa, namun harus melalui pemeriksaan terlebih dahulu.

Sedangkan untuk pencegahan sekunder dengan cara melakukan skrining berupa pap smear. Cara ini merupakan pemeriksaan sederhana yang dapat mengenali kelainan pada leher rahim.

Apabila Anda rutin melakukannya pengecekan, akan semakin cepat mengetahui kelainan pada leher rahim sehingga dapat segera mendapatkan pengobatan. Pemeriksaan secara berkala ini disarankan untuk semua wanita yang telah melakukan hubungan seksual setidaknya setiap tiga tahun sekali.

Kanker serviks disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) yang memiliki sifat onkogenik (menyebabkan kanker). Jenis HPV 16 dan 18 merupakan penyebab utama pada 70 persen kasus kanker serviks di dunia.

Penularannya biasanya melalui kontak seksual dengan laki-laki ataupun perempuan. Selain infeksi HPV ada faktor-faktor risiko lainnya yang terlibat dalam proses perkembangan kanker antara lain faktor genetika atau keturunan, status imunologi seseorang, sexual behaviour, multiple partner, dan usia yang masih sangat muda saat mulai melakukan hubungan seksual.***

Editor:sanbas
Sumber:detikcom
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77