Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
20 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
22 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
21 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
23 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
20 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah

200 Telur Penyu Ditetaskan Laskar Pemuda Peduli Lingkungan di Pesisir Selatan

200 Telur Penyu Ditetaskan Laskar Pemuda Peduli Lingkungan di Pesisir Selatan
Ratusan tukik dilepas ke laut. (Ist/pesisirselatankab.go.id)
Kamis, 28 Januari 2016 20:44 WIB
Penulis: Calva

PAINAN - Apa yang dilakukan Laskar Peduli Lingkungan di Pesisir Selatan ini patut diacungkan jempol. Disamping menanam pohon mangrove dan cemara laut, Laskar Pemuda Peduli Lingkungan Amping Parak, Kecamatan Sutera, juga menetaskan 200 telur penyu. 

"Sebanyak 200 tukik hasil penangkaran swadaya kelompok tersebut telah dilepas ke laut dan beberapa butir lagi menunggu menetas," ungkap Ketua Laskar Pemuda Peduli Lingkungan Amping Parak, Haridman, Rabu (27/1/2016).

Ia menyebutkan, jenis penyu yang menetas tersebut adalah penyu tempayan 100 butir dan penyu hijau sekitar 100 butir. Upaya penangkaran secara sederhana dan dengan fasilitas sangat terbatas hewan dilindungi itu dilakukan kelompok agar hewan itu tidak punah. Selain itu, kegiatan tersebut juga secara perlahan mengajak
masyarakat sekitar untuk melindungi satwa langka.

"Telur didapatkan dengan cara ronda di pantai sekitar bulan November 2015 lalu sebanyak dua lobang masing-masing 100 lebih. Saat itu, kami khawatir telur tersebut tergerus abrasi pantai atau diambil orang tidak bertanggung jawab, maka dipindahkan pada lobang penetasan di belakang Markas Laskar Pemuda Peduli Lingkungan Amping Parak," katanya.

Dikatakan, tempat penetasan baru itu disesuaikan dengan tempat bertelur induknya. Kelompok memilih pasir berkualitas untuk menimbun telur. Setelah ditimbun atau ditutup pasir kemudian dipagar dengan bambu atau bahan-bahan yang ada di pantai, ungkapnya.

Kemudian Anggota Laskar Pemuda Peduli Lingkungan menurutnya, secara bergantian piket untuk melakukan pengawasan di tempat penetasan yang baru. Setelah menunggu sekitar 85 hari akhirnya telur tersebut menetas. Fenomena langka ini menjadi tontonan menarik bagi masyarakat sekitar. Tukik kemudian dilepas ke laut. Dan
beberapa butir masih belum menetas.

"Sebaiknya tukik tersebut dirawat selama dua bulan agar tubuh tukik-tukik itu kuat dan tahan dimangsa ikan di laut. Namun kelompok kami belum punya fasilitas dan dana untuk perawatan penyu tersebut," katanya dilansir dari laman resmi Pemkab Pesisir Selatan. (***)

Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/