Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
16 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
15 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
16 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
17 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
15 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
15 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru

WASPADALAH... Ini Berbagai Modus Pelaku Pencabulan Anak Kecil, Orang Tua Harus Tahu

WASPADALAH... Ini Berbagai Modus Pelaku Pencabulan Anak Kecil, Orang Tua Harus Tahu
ilustrasi
Jum'at, 27 Mei 2016 09:00 WIB
JAKARTA - Kasus pencabulan anak semakin marak. Modus yang dipakai pelaku pun beragam, mulai dengan cara lembut hingga ancaman agar korban tak bercerita kepada orang tua.

Dan seringnya, akibat ancaman dari pelaku, korban tidak berani bercerita. Jika sudah demikian, maka tak jarang pelaku dengan leluasa akan melakukan kejadian serupa berulang kali.

Sebagai orang tua, sudah seharusnya menjaga sang buah hati. Perhatian dan pengawasan yang intensif, bisa menjadi salah satu upaya melindungi balita. Selebihnya, para orang tua harus mengetahui modus-modus yang sering dipakai pelaku.

Berikut modus-modus pelaku pencabulan terhadap balita dan orang tua harus mewaspadainya:

1. Modus Mandi Bareng

Modus ini dilakukan S alias D (30). Ia mengajak korban mandi di WC umum di Pasar Petarukan, Pemalang, Minggu (22/5/2016). Dalam aksinya, pelaku melakukan pencabulan terhadap korban.

Peristiwa itu terjadi ketika korban ikut ibunya yang menjadi buruh masak di sebuah hajatan wilayah setempat. Korban yang sedang bermain, tiba-tiba didatangi oleh S. Kemudian pelaku memangku dan mengajaknya mandi.

"Njo adus ben seger, mengko tuku es, (Ayo mandi biar segar, nanti beli es)," ajak pelaku, dikutip dari Humas Polres Pemalang, Rabu (25/5/2016).

S kemudian mengajak korban ke WC umum. Tapi lebih dulu Mawar dibelikan es. Di kamar mandi WC Umum, seluruh pakaian korban dilucuti lalu dimandikan. Saat memandikan itu, S mencabuli korban. Usai mencabuli dia juga meminta Mawar tak cerita kepada siapa pun.

"Ojo cerito-cerito! (Jangan cerita-cerita)," pintanya.

Setelah itu, korban kembali ke ibunya. Dengan polosnya bercerita bahwa dia sudah mandi. Sontak saja sang ibu kaget dan bertanya mandi dengan siapa. "Mandi sama siapa?" tanya ibunya.

Mawar langsung menunjuk pada pelaku, yang untungnya masih berada di seputar lokasi kejadian.

Sang ibu marah-marah kepada pelaku lantaran memandikan anaknya tanpa seizinnya. Tidak berhenti sampai di situ. Naluri keibuan membuatnya memeriksa kondisi Mawar saat di rumah. Ternyata kemaluan korban lecet dan merah-merah.

Dia bertanya kepada korban, akan tetapi diam seribu bahasa. Rupanya anak lugu itu teringat dengan ancaman pelaku.

Sang ibu melaporkan perbuatan S ke Bayan dan akhirnya diserahkan Polsek Petarukan untuk diproses lebih lanjut. Akibat peristiwa itu korban mengalami trauma hingga bila ingat kejadian tersebut dan ketakutan melihat pelaku.


2.Dijanjikan Uang

Modus ini dilakukan tersangka Ramli Mustapa. Korbannya dua bocah berusia 6 tahun, warga Kelurahan Tomulabutao, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo.

Modus yang dilakukan pengemudi bentor ini dengan mengiming-ngimingi akan diberikan uang Rp 1.000. Uang tersebut bakal diberikan jika bocah polos itu tak buka mulut soal aksi kotornya.

"Di mana hal ini dilakukan dengan cara pelaku mengajak korban ke rumah pelaku, dengan iming-imingi akan diberi uang seribu rupiah agar tidak mberitahukan kejadian tersebut kepada orang lain," kata Kabid Humas Polda Gorontalo, AKBP Bagus Santoso, kepada wartawan, Selasa (24/5/2016).

Pelaku melakukan perbuatan kotor itu sekitar bulan Desember 2015. Kepada bocah-bocah tersebut Ramli mencabuli sebanyak tiga kali.

Mengetahui anaknya diperlakukan senonoh oleh pelaku, orang tua korban segera melaporkan tindakan pencabulan ke Polres Gorontalo, Senin (23/5/2016). Penyidik telah melakukan visum terhadap para korban dan melakukan pemeriksaan terhadap saksi.

"Tim buser Polres Gorontalo kota sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku," ujarnya.


3. Diberi Permen

Modus ketiga ini dilakukan pelaku berinisial A yang berprofesi sebagai karyawan perkebunan kelapa sawit.

Kejadian ini berawal dari kebiasaan pelaku membagikan permen kepada murid-murid TK yang mendatanginya. karena kebetulan gudang pupuk dan taman tempatnya bertugas dekat dengan TK yang terletak di Desa Pantai Harapan Kecamatan Cempaga Hulu, Kalimantan Tengah.

Atas laporan orang tua korban, Kepolisian Resor Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menangkap A.

"Saya sangat menyesal. Semua sudah terjadi dan saya pasrah akan dihukum seberat apapun," kata tersangka di depan penyidik Polres Kotim, Kamis (30/4/2015).

Pria berusia 55 tahun yang sudah berkeluarga dan memiliki empat anak ini mengaku, sebelumnya tidak berniat melakukan perbuatan asusila tersebut.

Tindakan menyimpang itu berawal ketika ada salah satu murid TK perempuan yang berdiri di sampingnya dan bermanja-manja. Saat itu timbul pikiran negatif sehingga akhirnya terjadi pelecehan seksual, bahkan korbannya hingga tiga orang bocah.

Sudah tiga anak yang menjadi korban dalam kurun waktu Februari, Maret dan April. Kejadian ini terbongkar setelah salah seorang korban mengeluh sakit pada kelaminnya sehingga orang tua korban melapor dan akhirnya semuanya terungkap.


4. Diiming-imingi Es Krim

Modus pencabulan yang keempat ini pernah terjadi di Kabupaten Buleleng, Bali. Pelakunya remaja berusia 15 tahun. Sedangkan korban dua bocah, umur 5 tahun dan 8 tahun.

Kasus ini terungkap saat orang tua salah satu korban menjerit saat buang air kecil. Setelah diperiksakan ke dokter, ternyata ditemukan adanya luka lecet.

"Pengakuan tersangka menyebut hanya tiga kali melakukan pencabulan di hari yang berbeda," kata Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Ketut Adnyana TJ, Senin (3/8/2015).***

Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/