Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
14 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
14 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
8 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
10 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
8 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks

Kontrasepsi yang Anda Gunakan Mungkin Tak Cocok, Ini 5 Tandanya

Kontrasepsi yang Anda Gunakan Mungkin Tak Cocok, Ini 5 Tandanya
Ilustrasi sakit kepala. (viva)
Senin, 11 Juli 2016 12:05 WIB
METODE kontrasepsi memiliki ukuran yang belum tentu cocok untuk semua orang. Oleh karena itu, metode kontrasepsi yang digunakan harus disesuaikan dengan kebutuhan.

Berikut adalah beberapa tanda metode kontrasepsi yang saat ini Anda pakai mungkin tidak cocok.

- Menstruasi berlebihan

Perdarahan yang tidak teratur, volume darah haid yang banyak, dan juga flek adalah efek samping yang paling banyak dikeluhkan para pengguna kontrasepsi, termasuk pil, suntik, IUD (spiral), atau koyo.

Meski begitu, menurut Sherry Ross, dokter obgyn dari Providence Saint John's Health Center, efek samping itu seharusnya berlangsung sementara, beberapa bulan setelah mencoba metode baru. "Bila Anda masih perdarahan setelah dua atau tiga bulan, mungkin Anda perlu konsultasi dengan dokter untuk menggantinya," katanya.

- Mual

Kehamilan adalah penyebab utama keluhan mual-mual pada wanita. Karena itu tidak adil jika metode pencegah kehamilan yang kita pakai juga menimbulkan efek sama.

Menurut Ross, efek mual adalah hal yang normal karena hormon sintetis dalam metode KB bekerja berbeda-beda pada tiap wanita. "Untuk wanita yang mengalami mual karena pil KB, sebaiknya coba yang dosisnya paling rendah dan minum sebelum tidur," sarannya.

- Kegemukan atau obesitas

Selama bertahun-tahun, pil KB memiliki reputasi sebagai metode kontrasepsi yang tidak cocok untuk wanita gemuk. Walau begitu, tak banyak dokter yang menyampaikan hal ini pada pasiennya.

Menurut penelitian, pil KB, cincin, atau koyo, hanya efektif untuk wanita dengan bobot tubuh maksimal 80 kg.

- Mood naik turun

Perubahan mood menjelang menstruasi adalah hal normal, tapi jangan abaikan jika naik turunnya mood terjadi hampir sebulan. Sayangnya, pada sebagian wanita, hormon di dalam pil KB, IUD, atau koyo, bisa menyebabkan efek tersebut.

Memang saat ini ada beberapa pil yang didesain agar tidak terjadi efek samping mood swing. namun, itu tergantung pada seberapa sensitif tubuh Anda pada estrogen dan progesteron sintetis yang dipakai pada semua jenis kontrasepsi.

- Sakit kepala

Sakit kepala kronis, atau berlangsung beberapa minggu, termasuk migrain, terkait erat dengan fluktuasi hormonal pada wanita. Penggunaan pil KB dapat memperburuk keluhan itu.

"Ada banyak merk pil kontrasepsi, dan masing-masing memiliki tipe dan dosis hormon yang berbeda. Ada wanita yang sensitif pada hormon tersebut sehingga memperparah efeknya," kata Ross.***

Editor:sanbas
Sumber:kompas.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/