Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Terima Kedatangan Tim Red Sparks, Menpora Dito Harap Berdampak Besar untuk Voli Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Terima Kedatangan Tim Red Sparks, Menpora Dito Harap Berdampak Besar untuk Voli Indonesia
2
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
Olahraga
14 jam yang lalu
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
3
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
Olahraga
15 jam yang lalu
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
4
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
Olahraga
15 jam yang lalu
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
5
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
Umum
13 jam yang lalu
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
6
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Umum
13 jam yang lalu
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang

Bukan Muhrim, Siswa Muslim di Jerman Tolak Salami Guru Perempuan, Akibatnya . . . .

Bukan Muhrim, Siswa Muslim di Jerman Tolak Salami Guru Perempuan, Akibatnya . . . .
Ilustrasi salaman. (merdeka.com)
Kamis, 14 Juli 2016 08:40 WIB
HAMBURG - Guru-guru di Sekolah Kurt-Tucholsky di Hamburg, Jerman, menggelar protes setelah seorang siswa muslim menolak bersalaman dengan guru perempuan atas alasan agama.

Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (13/7), siswa laki-laki itu justru menyorongkan pergelangan tangannya ketika si guru perempuan hendak mengajak salaman.

"Jangan tersinggung, agama saya melarang saya melakukan itu (salaman). Saya tidak bermaksud tidak hormat kepada Anda," ujar siswa laki-laki itu kepada guru perempuannya pada insiden Kamis pekan lalu.

Atas kejadian itu rekan si guru marah dan meminta siswa itu dipulangkan ke rumah tapi kepala sekolah Andrea Ludtke menolak.

Kelima guru yang menggelar protes akhirnya memilih keluar sekolah di tengah perdebatan antara siswa dan murid lain serta guru yang masih mengajar.

Setelah kejadian itu Ludtke mengatakan tujuh guru memboikot sebuah acara perayaan di sekolah.

"Murid itu bukan ekstremis. Kami ingin memberitahu bahwa perbuatan semacam itu tidak boleh dilakukan (menolak salaman). Ini kasus pertama kali di sekolah ini," kata Ludtke.

Katajun Amirpur, profesor studi Islam dia Akademi Agama Dunia di Hamburg mengatakan, dalam Islam ada perbedaan pendapat soal bersalaman antara laki-laki dan perempuan bukan muhrim.

"Sebagian laki-laki ada yang bersalaman dengan perempuan. Bisa ada beda penafsiran," kata dia.***

Editor:sanbas
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/