Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
22 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
17 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
17 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft

Kata Aa Gym, Ini Hikmah di Balik Kasus Ahok

Kata Aa Gym, Ini Hikmah di Balik Kasus Ahok
Ustaz Aa Gym. (viva)
Rabu, 30 November 2016 13:18 WIB
BANDUNG - KH Abdulah Gymnastiar alias Aa Gym mengatakan, ada hikmah di balik kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yakni menjadi pelajaran dan mengokohkan Bhinneka Tunggal Ika,

Aa Gym juga memperkenalkan istilah ‘tiga SA'. "Saya aman bagimu, saya menyenangkan bagimu, saya bermanfaat bagimu," ujar Aa Gym di Apel Nusantara Bersatu di lapangan Gasibu, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (30/11/2016).

Namun Aa Gym menegaskan bahwa ‘tiga SA’ harus dipraktikkan tidak hanya kepada umat sesama muslim. Melainkan, lanjut dia, berlaku bagi seluruh umat beragama tidak memandang suku dan budaya.

"Jangan pernah kehadiran kita merugikan siapa pun. Tidak ada artinya kita menyenangkan, manfaat, kalau diawali dengan merugikan orang lain," katanya.

Menurutnya, segala bentuk perkataan apa pun yang mengarah sensitif agar dijaga dan jangan mudah melontarkan pesan-pesan yang memicu pertikaian dan perpecahan.

"Awali kehidupan dengan pantang merugikan siapa pun. Awali dari mulut, memang lidah tak bertulang," terangnya.

Menurutnya, kasus Ahok harus menjadi pelajaran bagi seluruh umat beragama agar tetap saling menghormati. Selain itu, dia berpendapat bahwa negara juga mendapat pendidikan yang besar.

"Kata-kata dapat berdampak besar. Kita rindu pemimpin yang teladan bagi siapapun. Jaga lisan,'' tandasnya.***

Editor:hasan basril
Sumber:viva.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/