Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
12 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
12 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
11 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
11 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
11 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
11 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah

Gerhana Bulan Sebagian Terjadi Nanti Malam, Umat Islam Diimbau Shalat Khusuf

Gerhana Bulan Sebagian Terjadi Nanti Malam, Umat Islam Diimbau Shalat Khusuf
Ilustrasi gerhana bulan. (sidomi.com)
Senin, 07 Agustus 2017 16:38 WIB
JAKARTA - Masyarakat Indonesia bisa menyaksikan gerhana bulan, Senin (7/8/2017) malam.

Laman Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menginformasikan, fase awal umbra terjadi mulai pukul 22.48 WIB, Senin, 7 Agustus 2017.

Sementara, gerhana bulan sebagian terjadi mulai pukul 00.22 WIB dan berakhir pada pukul 02.18 WIB, pada Selasa 8 Agustus 2017.

Puncak gerhana terjadi pada pukul 01.20 WIB. Gerhana bulan sebagian ini bisa diamati dari seluruh wilayah Indonesia.

Kementerian Agama pun mengajak masyarakat Indonesia untuk melaksanakan shalat khusuf atau shalat gerhana. 

''Pelaksanaan shalat gerhana disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerahnya masing-masing,'' kata Dirjen Bimas Islam Kemenag, Muhammadiyah Amin.

Tata Cara Shalat Gerhana

Adapun tatacara Salat Gerhana adalah sebagai berikut:

a. Berniat di dalam hati;

b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana sholat biasa;

c. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadis Aisyah: ''Nabi SAW. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.'' (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901);

d. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya;

e. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “ Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”;

f. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;

g. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya;

h. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal);

i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;

j. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;

k. Salam.

Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, bersedekah.***

Editor:hasan b
Sumber:dream.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/