Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
23 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
23 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
22 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
22 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
22 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
22 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah

Ironis, Meski Lokasinya Dekat Pusat Kekuasaan, 66 Siswa MTsN Depok Belajar di Lantai karena Kekurangan Meja dan Kursi

Ironis, Meski Lokasinya Dekat Pusat Kekuasaan, 66 Siswa MTsN Depok Belajar di Lantai karena Kekurangan Meja dan Kursi
Ketua DPRD Kota Depok, Hendrik Tangke Allo, melihat siswa MTsN Kota Depok yang belajar dengan duduk di lantai, Rabu (16/8/2017). (sindonews)
Kamis, 17 Agustus 2017 10:08 WIB
DEPOK - Kondisi yang yang terjadi di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kota Depok ini sangat ironis. Sebab, meski lokasinya sangat dekat dengan pusat kekuaasaan, namun sebanyak 66 siswanya terpaksa belajar dengan lesehan karena kekurangan meja dan kursi.

MTsN Depok terletak di Kampung Sawah, Jatimulya Cilodong. Siswa yang belajar tanpa mebeler ini adalah siswa kelas IX. Di sekolah itu ada enam kelas dan hanya empat ruangan yang dilengkapi meja dan kursi.

Setiap satu kelas berisi 33 siswa. Jadi, terdapat 66 siswa yang harus belajar dengan duduk di lantai. ''Memang dua kelas belum ada meja maupun kursinya,'' ujar Kepala TU MTsN Depok, Ridwan, Rabu (16/8/2017).

Ridwan mengaku pihak sekolah sudah pernah mengusulkan bantuan atas kekurangan meja dan kursi belajar MTsN Depok. Tapi usulan itu belum juga mendapat tanggapan dari pihak terkait hingga kini.

''Setiap hari siswa belajar pukul 07.00-14.15 WIB. Kondisi ini berlangsung sudah setahun lalu. Jumlah siswa ke seluruhan di sekolah ini mencapai 700-an,'' pungkasnya.

Ketua DPRD Prihatin

Ketua DPRD Kota Depok, Hendrik Tangke Allo yang datang melihat  langsung ke sekolah tersebut sempat terdiam dan tidak mampu berkata-kata. Dia mengaku sangat prihatin dengan kondisi siswa di sekolah tersebut. Dia heran melihat masih ada siswa di kota sekelas Depok yang belajar seperti itu.

''Sangat prihatin melihat siswa dua kelas belajar ngampar. Bagaimana mereka mau belajar dengan baik. Pemkot Depok harus turun tangan. Jangan beranggapan kalau ini tanggung jawab Kemenag sehingga Pemkot Depok lepas tangan. Kami pikir harus segera ambil tindakkan,'' tegas Hendrik.

Dia pun menegaskan bahwa Pemko Depok wajib memberikan perhatian dan bantuan atas persoalan tersebut. Dia merasa prihatin sekolah yang kental pendidikan agamanya itu masih minim sarana dan prasarana dasar sebagai penunjang pendidikan.

''Di anggaran perubahan kemarin kami telah anggarkan, namun itu masih sangat minim, karena kami juga baru dapat infonya,'' pungkasnya.***

Editor:hasan b
Sumber:sindonews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/