Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
13 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
12 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
13 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
14 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
12 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris

Cemburu, Ibu Cekik Putri Kandungnya yang Masih Remaja Hingga Tewas

Cemburu, Ibu Cekik Putri Kandungnya yang Masih Remaja Hingga Tewas
Ilustrasi. (poskota.com)
Minggu, 25 Maret 2018 11:11 WIB
MUMBAI - Seorang gadis berusia 16 tahun di Mumbai, India, tewas setelah dicekik ibu kandungnya. Wanita berusia 36 tahun itu tega membunuh putrinya karena merasa cemburu.

Dikutip dari liputan6.com yang melansir hindustantimes.com, Sabtu (24/3/2018), sang ibu membunuh anak gadisnya karena mencurigai punya hubungan terlarang dengan ayahnya sendiri.

Inspektur Kepolisian Khargar, India,  Dilip Kale mengatakan bahwa insiden tersebut terjadi pada 4 Maret 2018 lalu. Pelaku yang mencekik sang anak menggunakan dupatta.

Dupatta adalah sebuah kain panjang yang biasanya dikenakan oleh perempuan di kawasan Asia Selatan, terutama India.

Tahu anaknya sudah meninggal, pelaku langsung menghubungi sang suami dan berkata jika anaknya dalam kondisi yang tidak baik.

Setibanya di rumah, pria itu malah kaget karena menemukan anak perempuannya sudah meninggal. Pada mulanya, polisi tak mencurigai segala hal yang terjadi.

Namun, polisi baru sadar jika ada yang tak beres dalam kejadian ini. Sebab, ditemukan tanda di bagian leher -- diduga dicekik.

"Karena kurangnya barang bukti, kami memutuskan untuk membawa jasad korban ke rumah sakit guna proses post-mortem," ujar Kale.

Setelah hasil post-mortem dari rumah sakit di India keluar, barulah diketahui bahwa gadis itu korban meninggal atas dugaan pembunuhan.

Ibu Cekik Anaknya yang Autis

Sementara itu, seorang ibu di Thailand ditahan kepolisian Thung Song Hong, akibat kasus pembunuhan yang ia lakukan terhadap anak kandungnya.

Dikutip dari laman AsiaOne, anak perempuan tersebut diketahui berusia 15 tahun dan mengalami autisme.

Deputi Inspektur Kantor Polisi Thung Song Hong, Letnan Ukrit Suthiraping mengatakan, motif utama pembunuhan tersebut karena sang ibu tak kuat dengan cobaan hidup yang ia alami, terutama permasalahan ekonomi yang ia hadapi.

Untuk itu, wanita tersebut mencekik anak perempuannya di kediamannya yang terletak di kota Bangkok. Pelaku yang diketahui bernama Yolawadee Suasermsiri, ditemukan oleh pihak berwajib tengah duduk sambil menangis tersedu-sedu.

Saat ditanya oleh polisi, ia mengaku telah mencekik anak perempuannya hingga tak sadarkan diri dan meninggal dunia.

Wanita berusia 52 tahun itu sempat bekerja sebagai pembantu, sebelum akhirnya dipecat oleh majikan. Setelah mencekik sang anak hingga tewas, ia juga mencoba melakukan praktik bunuh diri dengan meminum tiga botol alhokol ditambah dengan obat-obatan.

Hal itu ia lakukan dengan harapan dapat mengakhiri hidupnya sendiri. Namun, bukannya meninggal, ia malah muntah-muntah.

Yolawadee mengatakan, setelah sang suami meninggal tiga tahun lalu karena kanker paru-paru, hidupnya terasa berat karena harus mencari uang seorang diri.

Ditambah lagi, kondisi anaknya yang mengidap autis. Jika ingin berangkat kerja, ia pun kerap mengunci anak dari luar sehingga tak dapat berkeliaran.

Wanita itu pun mengaku, telah merencanakan pembunuhan anak sejak lama. Anaknya juga sempat disekolahkan, tapi berhenti karena mengalami gangguan mental.***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/