Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
10 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
12 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
4 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
5 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
9 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos

Ini Salah Satu Tuntutan Napi Teroris yang Sandera Polisi di Mako Brimob

Ini Salah Satu Tuntutan Napi Teroris yang Sandera Polisi di Mako Brimob
Kerusuhan di Mako Brimob Selasa malam. (merdeka.com)
Rabu, 09 Mei 2018 19:25 WIB
JAKARTA - Para narapidana teroris masih menyandera seorang anggota polisi Brigadir Kepala Irwan Sarjana di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, karena tuntutannya belum dipenuhi. Salah satu tuntutan napi teroris tersebut adalah bertemu dengan terdakwa kasus bom Thamrin 2016, Aman Abdurrahman.

Dikutip dari merdeka.com, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, polisi masih melakukan proses negosiasi kepada para narapidana terorisme yang membuat kerusuhan di tahanan Mako Brimob, untuk membebaskan seorang polisi yang masih disandera.

Setyo Wasisto menuturkan, ada empat anggota kepolisian yang ditugaskan sebagai tim negosiator. Sampai saat ini, polisi masih menutup rapat tuntutan para teroris. Polisi punya alasan tidak menyampaikan ke publik.

''Memang ada tuntutan tapi harus saya close karena negosiasi masih berjalan,'' ujar Setyo saat konferensi pers di Mako Brimob, Rabu (9/5).

Beredar kabar yang menyebut salah satu tuntutan para napi teroris adalah bertemu terpidana kasus terorisme bom Thamrin Aman Abdurrahman alias Oman Rochman alias Abu Sulaiman bin Ade Sudarman yang ditangkap pada 13 Agustus 2017.

Aman dijadikan rujukan di jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Dia disebut-sebut sebagai pimpinan ISIS di Indonesia. Polisi membenarkan salah satu tuntutan adalah bertemu Aman Abdurrahman.

''Memang ada hubungan (Aman Abdurrahman), mereka menuntut itu,'' singkat Setyo.

''Tuntutan itu setelah kejadian mereka minta ketemu.''

Permintaan itu sudah dipenuhi. ''Mereka ketemu kemarin. Saya tidak tahu persis. Itu setelah penyanderaan,'' tambah Setyo.

Setyo tidak menjelaskan lebih lanjut soal tuntutan para teroris. Dia berlanjut menjelaskan asal muasal terjadinya kerusuhan karena masalah makanan para teroris yang dititipkan oleh keluarga.

Polisi mengupayakan jalan terbaik untuk menyelesaikan persoalan ini.

''Tim negosiasi masih upayakan jalan keluar terbaik. tentunya kita berharap semua bisa berakhir baik.''

''Kita harapkan lebih cepat selesai lebih bagus. Dengan tim negosiasi menyampaikan ke mereka. Dan mereka juga bisa menerima,'' tambahnya.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/