Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Iwan Bule: Putusan MK Tepat, Tak Ada Cawe-Cawe Presiden di Pemilu 2024 Lalu
Politik
23 jam yang lalu
Iwan Bule: Putusan MK Tepat, Tak Ada Cawe-Cawe Presiden di Pemilu 2024 Lalu
2
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
3
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
12 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
4
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
56 menit yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
5
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
36 menit yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis

Hasil Penelitian, Wanita Gemuk Lebih Bahagia, Ini Alasannya

Hasil Penelitian, Wanita Gemuk Lebih Bahagia, Ini Alasannya
Kontes wanita gemuk. (vemale.com)
Kamis, 10 Mei 2018 11:28 WIB
JAKARTA - Banyak orang berasumsi, wanita bertubuh ideal lebih bahagia dibanding perempuan berbadan gemuk. Hasil penelitian membuktikan, ternyata wanita gemuk justru lebih bahagia.

Dikutip dari sindonews.com yang melansir Elite Daily, saat orang bertubuh kurus mengejek orang dengan tubuh gemuk, tanpa disadari merekalah yang menyedihkan.

Pasalnya, orang dengan tubuh gemuk dapat mencicipi berbagai macam makanan lezat dengan bahagia menikmati makanan karena tidak memiliki tuntutan untuk tampil kurus.

Sedangkan orang dengan tubuh kurus harus menjaga asupan makanan agar dapat mempertahankan berat badan. Peneliti dari McMaster University di Kanada menemukan orang-orang gemuk ternyata lebih bahagia dibandingkan orang kurus. Ini karena mereka tidak merasakan depresi karena tuntutan berat badan.

Artinya orang dengan tubuh gemuk memiliki kehidupan yang lebih baik dan menyenangkan. Penelitian ini melibatkan 17.200 sampel DNA respondens bertubuh gemuk di 21 negara.

Hasilnya ditemukan, bahwa mereka yang sebelumnya menunjukkan tanda-tanda depresi secara signifikan lebih sedikit.

''Kami berangkat mulai dari hipotesis depresi dan obesitas berhubungan dengan aktivitas otak. Kami berhipotesis gen obesitas mungkin terkait dengan depresi,'' tutur Profesor David Meyre.***

Editor:hasan b
Sumber:sindonews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/