Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
4 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
4 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
4 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
4 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
5
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
4 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
4 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah

2 Terduga Teroris yang Ditangkap di Palembang Mengaku Dimodali Karyawan BUMN di Pekanbaru

2 Terduga Teroris yang Ditangkap di Palembang Mengaku Dimodali Karyawan BUMN di Pekanbaru
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara saat memeriksa dua terduga teroris yang tertangkap di Palembang oleh tim Densus 88. (tribunnews)
Rabu, 16 Mei 2018 14:28 WIB
JAKARTA - Dua terduga teroris, yakni AA (39) dan HK (38), yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror di kawasan Pasar KM 5 Palembang, Sumatera Selatan, mengaku dimodali seorang karyawan BUMN.

Dikutip dari tribunnews.com, rencananya AA dan HK akan menyerang Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Namun rencananya batal setelah polisi berhasil mengambil alih Mako Brimob.

''Mereka mengakunya dimodali orang yang bekerja di BUMN untuk menyerang ke Mako Brimob. Tapi masih kita terlusuri,'' kata Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Selasa (17/5/2018).

Lanjut Zulkanain, kedua tersangka mengaku, pemodal tersebut bekerja di perusahaan milik negara di Pekanbaru, Riau.

Meski keluar nama baru, Zulkarnain mengaku tak bisa langsung mengambil kesimpulan. Sebab tidak ditemukan bukti transfer uang maupun hal lainnya.

''Kami tidak bisa sebutkan (nama). Harus ada fakta hukum dulu, misal bukti transfer. Kalau menyebutkan itu bisa saja, kita jangan zalim dulu,'' tuturnya.

Zulkarnain menyebutkan, dari 7 terduga teroris yang hendak menyerang Mako Brimob, baru 2 yang ditangkap.

Sedangkan lima lainnya masih dikembangkan Kepolisian dan Densus 88. Komplotan ini, sambung Zulkarnain, merupakan sel-sel teroris yang sedang bangun usai lama tertidur.

''Mereka mengaku tidak tahu di mana lima orang yang lari itu, kita terus pantau. Apakah ada di Sumsel atau di luar,'' jelas Zulkarnain.***

Editor:sanbas
Sumber:tribunnews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/