Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
19 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
19 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
21 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
20 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
22 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
19 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah

Turunkan Santriwati Bercadar dari Bus, Petugas Dishub Dinilai Tak Pahami Budaya Masyarakat Desa

Turunkan Santriwati Bercadar dari Bus, Petugas Dishub Dinilai Tak Pahami Budaya Masyarakat Desa
Santriwati bercadar diturunkan dari bus. (sindonews)
Rabu, 16 Mei 2018 13:45 WIB
JAKARTA - Petugas Dinas Perhubungan menurunkan seorang santri berinisial SAN dari bus umum Bagong jurusan Trenggalek di Terminal Gayatri, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (14/5/2018). Video peristiwa tersebut viral di media sosial.

Dikutip dari sindonews.com, terkait hal itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid mengingatkan, petugas seharusnya memahami budaya santri dan masyarakat desa yang masih banyak gugup ketika berhadapan dengan orang tak dikenal. ''Apalagi petugas,'' kata Sodik kepada sindonews, Rabu (16/5/2018).

Maka itu, Politikus Partai Gerindra ini menyarankan para petugas untuk lebih cerdas dan bijak dalam menghadapi santri seperti SAN itu.

''Bukan petugas masa lalu yang mendahulukan main bentak main perintah jika hadapi kasus seperti itu,'' bebernya.

Diketahui, petugas Dinas Perhubungan SAN dari bus karena gerak gerik santri berusia 14 tahun itu dianggap mencurigakan.

Petugas semakin curiga karena SAN tidak menggunakan alas kaki sejak masuk terminal hingga naik bus jurusan Ponorogo.

Pasalnya, setelah diinterogasi, SAN mengaku sebagai santri Pondok Pesantren Darussalam, Kelurahan Kampungdalem, Tulungagung. Selanjutnya SAN diserahkan ke kepolisian.

Sedangkan pihak Kepolisian setempat membenarkan video tersebut. Namun, kepolisian membantah bahwa penurunan penumpang itu karena diskriminasi terhadap wanita bercadar.***

Editor:hasan b
Sumber:sindonews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/