Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
12 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
12 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
3
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
13 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
4
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
11 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
5
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
6
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
11 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan

Pakar Keselamatan Penerbangan Simpulkan Pilot Pesawat MH370 Sengaja Bunuh Diri, Ini Alasannya

Pakar Keselamatan Penerbangan Simpulkan Pilot Pesawat MH370 Sengaja Bunuh Diri, Ini Alasannya
Malaysia Airlines MH370. (int)
Senin, 21 Mei 2018 09:33 WIB
KUALA LUMPUR - Meski sudah lebih empat tahun, namun hingga kini kasus hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 masih misteri.

Pesawat Boeing 777 yang mengangkut 239 orang itu tiba-tiba hilang dari radar saat dalam penerbangan rutin dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014.

Dikutip dari dream, analisis data satelit menunjukkan, MH370 kehabisan bahan bakar dan jatuh di Samudera Hindia sebelah barat Australia.

Beberapa puing-puing milik MH370 diduga hanyut atau tenggelam di sepanjang pantai samudera terluas itu.

Tapi pencarian bawah laut terbesar dalam sejarah, yang dipimpin oleh Biro Keamanan Transportasi Australia (ATSB), dibatalkan pada Januari 2017.

Mereka gagal menemukan puing-puing MH370 setelah melakukan pencarian selama dua tahun.

Bunuh Diri yang Direncanakan

Namun menurut pakar keselamatan penerbangan, pesawat MH370 bukan jatuh karena faktor kesalahan teknis.

Pakar yang juga pernah memimpin pencarian MH370 selama dua tahun menyimpulkan, kapten pilot dengan sengaja menabrakkan pesawat malang itu. 

Martin Dolan mengatakan, Kapten Zaharie Amad Shah dengan cermat telah merencanakan misi bunuh diri itu.

''Kecelakaan ini sudah direncanakan. Ini disengaja, dan itu direncanakan sudah sejak lama,'' kata Dolan di edisi khusus program 60 Menit Australia.

Kapten Zaharie, 53 tahun, didampingi oleh co-pilot yang tidak berpengalaman bernama Fariq Abdul Hamid.

Penerbangan pada 8 Maret 2014 itu adalah penerbangan pertama Abdul Hamid tanpa pengawasan pelatih pilot.

Dolan berani menyimpulkan kasus MH370 adalah bunuh diri pilot yang disengaja setelah mempelajari laporan tentang penggeledahan di rumah Kapten Zaharie.

Rumah Kapten Zaharie di Kuala Lumpur digeledah aparat. Hasilnya, sebuah komputer disita enam hari setelah MH370 dinyatakan hilang.

Dalam komputernya terdapat program simulator penerbangan yang digunakan Kapten Zaharie untuk berlatih mengalihkan penerbangan.

Bukan hanya Dolan yang punya kesimpulan bahwa kecelakaan yang menimpa MH370 dilakukan dengan sengaja.

Kata Pakar Lainnya

Kapten Simon Harvey, seorang pilot Inggris yang berpengalaman menerbangkan Boeing 777 di Asia mengatakan, kasus itu 'direncanakan dengan cermat untuk membuat pesawat menghilang'.

Salah satunya dengan cara terbang di sepanjang perbatasan Thailand-Malaysia untuk menghindari kedua belah pihak mengambil tindakan.

''Jika Anda menugaskan saya untuk membuat Boeing 777 menghilang, saya akan melakukan hal yang persis sama,'' kata Kapten Simon dalam program televisi yang sama.

Sementara itu, seorang penyelidik kecelakaan udara Kanada, Larry Vance, percaya bahwa Kapten Zaharie mengenakan masker oksigen sebelum mengurangi tekanan udara kabin pesawat, untuk membuat penumpang dan kru tidak sadarkan diri.

''Tidak ada alasan untuk tidak percaya bahwa pilot tidak mengurangi tekanan udara kabin untuk melumpuhkan penumpang,'' kata Vance.

Mengenai keterlibatan teroris dalam kasus ini, Dolan menepis kemungkinan tersebut.

''Jika ini adalah ulah teroris, organisasi mereka tentu akan membuat klaim atas peristiwa itu. Tapi hingga sekarang, tidak ada klaim yang dibuat,'' kata Dolan. ***

Editor:hasan b
Sumber:dream.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/