Raja Juli Antoni: Jokowi Itu Gentleman, Kalau Amien Rais Nantang Duel, Silahkan Maju di Pilpres 2019
Hal itu diungkapkan Amien dalam sebuah acara di kawasan Jakarta Utara, Sabtu (9/6/2018) kemarin.
Menurut Toni sapaanya, tidak ada relevansi meminta Jokowi untuk menjadi gentleman.
Pasalnya, Jokowi adalah sosok seorang yang mengerti, memahami dan mempraktikan demokrasi tentu saja bersedia berkompetisi secara sehat dan demokratis.
"Saya tidak tahu persis apa yang dimaksud oleh pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) ini. Tidak ada relevansi meminta Presiden Jokowi untuk menjadi gentleman. Presiden Jokowi sebagai seorang yang mengerti, memahami dan mempraktikan demokrasi tentu saja bersedia berkompetisi secara sehat dan demokratis," kata Toni lewat pesan singkat kepada TribunJakarta.com, Minggu (10/6/2018).
Toni justru menantang Amien Rais menjadi orang tua yang gentle.
Menurutnya, mantan Ketua MPR RI ini selalu tampil dengan menggangap diri paling benar, paling hebat dan paling mampu di Indonesia ini.
"Silahkan secara gentle maju sebagai presiden tahun depan," katanya.
Lebih lanjut Toni memberikan contoh sikap gentleman yang ditunjukkan Mahathir Muhammad yang maju dan terpilih kembali sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia.
Mahathir juga dikenal sebagai sosok yang kerap mengkritik kebijakan pemerintah Malaysia, namun berani untuk maju sebagai Perdana Menteri
"Berusia 92 tahun Mahatir tekenal banyak berbicara, banyak mengkritik tapi gentle maju dalam gelanggang pertarungan demokrasi. Keyakinannya akan sebuah makna kebenaran dikontestasikan melalui pemilu, biarkan suara rakyat menentukan kebenaran sejati melalui kerangka demokrasi. Saya tunggu keberanian politik seorang Amin Rais," katanya.
Sebelumnya diberitakan sebelumnya, Amien Rais menantan Jokowi untuk bertarung secara gentle di Pilpres 2019. Dia mengatakan akan mengalahkan Jokowi secara konstitusional.
"Jadi saya menantang Pak Jokowi, mari kita bertanding secara fair. Mari kita duel secara gentle. Artinya apa, kita nggak usah jihad dengan fisik, menimbulkan bloodshed, tumpah darah, itu nanti ada masanya, kalau semua mentok saya kira itu perlu. Tapi itu masih jauh, masih ada cara lain, yaitu kita turunkan dengan demokrasi dan konstitusi," kata Amien.
Amien mengungkapkan hal ini dalam 'Tausyiah Kerakyatan 2019 Indonesia Pasca Jokowi' di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/6/2018).
Dalam acara itu, hadir Waketum Partai Gerindra Fadli Zon dan deklarator #2019GantiPresiden Neno Warisman. ***
Editor | : | Hermanto Ansam |
Sumber | : | manado.tribunnews.com |
Kategori | : | Ragam |