Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
18 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
18 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
19 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
19 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
20 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
18 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah

Souad Abderrahim, Wanita Pertama Jadi Wali Kota di Tunisia

Souad Abderrahim, Wanita Pertama Jadi Wali Kota di Tunisia
Souad Abderrahim. (int)
Kamis, 05 Juli 2018 08:46 WIB
TUNIS - Souad Abderrahim terpilihh sebagai Wali Kota Tunis, ibu kota Tunisia. Ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah Tunisia, wanita terpilih sebagai wali kota.

Dikutip dari republika.co.id yang melansir asia news, Rabu (4/7), Souad Abderrahim merupakan tokoh terkemuka di Ennhada dari sebuah partai konservatif Muslim Democratic.

Abderrahim secara resmi dipilih oleh 26 anggota Dewan Kota Tunis. Ia mendapat lebih banyak suara daripada lawannya Kamel Idir dengan 22 anggota.

Mengusung dirinya sebagai orang yang independen, Abderrahim telah memenangkan 33,8 persen suara selama pemilihan kota pada awal Mei lalu.

Sayangnya, pencalonannya itu tidak membuat semua orang senang, terutama bagi mereka yang menganggap jabatan wali kota lebih cocok diduduki seorang laki-laki karena adanya predikat syekh.

Aktif sejak masih mahasiswa pada 1980-an, Abderrahim terpilih menjadi anggota parlemen pada 2011 dengan mengalahkan 11 orang. Dalam partainya, wali kota Tunis yang baru dilihat sebagai simbol keinginan untuk membuka dan menerima nilai-nilai modern.

''Kami ingin memberikan hak perempuan Tunisia. Saya menganggap ini sebagai sumber kebanggaan bagi wanita Tunisia,'' ujar Abderrahim.

Pemilihan wali kota itu disebut sebagai tonggak utama transisi Tunisia menuju demokrasi. Setelah, beberapa dekade pemerintahan otoriter berakhir pada pemberontakan 2011 yang menggulingkan presiden Zine el-Abidine Ben Ali.

Lebih dari 57 ribu kandidat mencalonkan diri untuk jabatan di 350 kotamadya dengan lebih dari 7.200 posisi yang diperebutkan. Sekitar 50 persen dari jumlah total kandidat itu adalah perempuan dan anak muda.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/