Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
11 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
10 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
5 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
5 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks

Ada Hujan Meteor Saat Gerhana Bulan Total Sabtu Dinihari Nanti

Ada Hujan Meteor Saat Gerhana Bulan Total Sabtu Dinihari Nanti
Gerhana bulan. (int)
Jum'at, 27 Juli 2018 19:25 WIB
JAKARTA - Saat gerhana bulan total Sabtu (28/7/2018) dini hari nanti, planet Mars akan terlihat jelas. Selain bisa melihat Mars, hujan meteor juga akan terlihat jelas dari bumi.

Dikutip dari republika.co.id, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaludin menyebutkan, meteor yang akan terlihat nanti malam yakni Southern Delta Aquarids dan Piscis Austrinis.

Dikatakannya, hujan meteor akan terlihat sepanjang malam bila cuaca cerah.

''Hujan meteor sesungguhnya sepanjang malam, tetapi kalah oleh cahaya purnama. Nah saat gerhana bulan total hujan meteor baru terlihat kalau mengamatinya dari daerah yang jauh dari polusi cahaya,'' ungkap Thomas Djamaluddin kepada republika.co.id, Jumat (27/7).

Gerhana bulan total pada saat purnama terjauh (micro-moon) akan terjadi pada dini hari 28 Juli 2018 (malam Sabtu) di langit barat. Pada saat gerhana bulan total, bulan berwarna merah darah sehingga disebut blood-moon.

Warna merah darah tersebut disebabkan oleh pembiasan cahaya matahari oleh atmosfer bumi sehingga warna merah cahaya matahari yang menimpa purnama. Maka media sering menyebut fenomena akhir Juli ini sebagai micro-blood-moon.

Pada saat purnama meredup dan memerah, amati bintang terang kemerahan di samping kirinya. Itulah planet Mars, tetangga bumi yang juga sedang mengalami purnama sehingga tampak seperti bintang yang sangat terang.

''Lalu amati juga di atas bulan yang memerah. Ada beberapa titik pancar hujan meteor, khususnya yang sedang mengalami saat puncaknya pada malam itu: Southern Delta Aquarids (sekitar 20 meteor per jam) dan Piscis Austrinis (sekitar 5 meteor per jam),'' jelas Thomas.

Fase gerhana sebagian mulai pukul 01.24 WIB sampai pukul 05.19 WIB (untuk WITA dan WIT menyesuaikan). Pada rentang waktu tersebut disunnahkan shalat gerhana bulan. Fase total terjadi pada pukul 02.30 - 04.13 WIB, selama 107 menit, terlama di abad ini.

Gerhana Sabtu dinihari nanti menjadi yang terpanjang pada abad ini karena lintasannya dekat dengan garis tengah lingkaran bayangan bumi dan jarak bulan terjauh dari bumi. Dengan dua faktor itulah purnama berada dalam kegelapan bayangan bumi lebih lama dari gerhana bulan pada umumnya.  ***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/