Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
19 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
19 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
19 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
17 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
19 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
15 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong

Umat Islam Diimbau Shalat Gaib untuk Korban Gempa Lombok, Begini Tata Caranya

Umat Islam Diimbau Shalat Gaib untuk Korban Gempa Lombok, Begini Tata Caranya
Ilustrasi shalat ghaib. (int)
Senin, 06 Agustus 2018 09:59 WIB
PEKANBARU - Gempa bumi berkekuatan 7,0 skala richter (SR) yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, Ahad (5/8) malam, menyebabkan sedikitnya 82 orang wafat.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak masyarakat Indonesia yang beragama Islam melaksanakan shalat ghaib untuk para korban gempa yang wafat tersebut. 

''Khusus kepada umat Islam, mari kita lakukan shalat ghaib untuk para korban wafat,'' ujar Lukman dalam siaran pers yang diterima republika.co.id di Jakarta,  Senin.

Tata Cara Shalat Ghaib

Shalat ghaib adalah shalat jenazah yang dilakukan umat Islam untuk jenazah Muslim yang keberadaannya jauh.

Dikutip dari nu.or.id, shalat ghaib tata caranya sama dengan shalat jenazah yang jenazahnya berada di hadapan orang yang akan menshalatkannya, yakni empat takbir, tanpa rukuk dan sujud.

Membaca surat Alfatihah setelah takbir pertama (takbiratul ihram). Setelah takbir kedua membaca shalawat atas Nabi, minimal shalawat pendek (Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad).

Lalu mendoakan jenazah setelah takbir ketiga. Minimal menbaca doa: Allahummaghfirlahu, warhamhu, wa'afihi wa’fu anhu (Ya Allah ampuniah dia, berilah dia rahmat dan sejahterakan serta maafkanlah dia).

Setelah takbir terakhir (keempat), kembali membaca doa: Allahumma la tahrimna ajrahu wala taftinna ba’dahu waghfirlana walahu (Ya Allah, janganlah Engkau halangi pahalanya yang akan sampai kepada kami, dan jangan Engkau memberi fitah kepada kami sepeninggalnya serta ampunilah kami dan dia).

Perbedaannya dengan shalat jenazah yang mayitnya berada di hadapan yang menshalatkan, hanya pada niat. Jika shalat jenazah yang mayatnya ada di hadapan kita, doanya: Saya niat shalat atas mayat ini, empat kali takbir fardhu kifayah, menjadi makmum karena Allah Ta’ala.

Sedangkan niat shalat ghaib yang ditujukan kepada mayat yang diketahui dengan jelas identitasya maka bunyi niatnya adalah: Saya niat shalat ghaib atas mayit (si A) empat kali takbir fardhu kifayah karena Allah Ta’ala.

Andaikan shalat ghaib itu dilakukan tanpa mengetahui identitas jenazahnya dengan tepat, maka niatnya adalah: Saya niat shalat ghaib atas mayat yang dishalati imam empat kali takbir, fardhu kifayah, menjadi makmum karena Allah Ta’ala.***

Editor:hasan b
Sumber:nu.or.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/