Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
9 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
7 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
2 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
7 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
6
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
2 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round

Terkena Serangan Jantung, Jamaah Haji Indonesia Wafat Usai Cium Hajar Aswad

Terkena Serangan Jantung, Jamaah Haji Indonesia Wafat Usai Cium Hajar Aswad
Jamah haji di Masjidil Haram. (republika.co.id)
Sabtu, 11 Agustus 2018 20:41 WIB
MAKKAH - Jamaah haji Indonesia asal Kabupaten Kediri, Rohmat Abdul Latif (62) wafat di Makkah tak lama seusai mencium Hajar Aswad.

Dikutip dari republika.co.id, Rohmat yang tergabung dalam kloter 54 dinyatakan meninghembuskan nafas terakhir di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah pada Kamis (9/8).

Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) Kloter 54 embarkasi Surabaya, Syaiful Bahri membenarkan, Rohmat meninggal dunia seusai mencium Hajar Aswad.

Syaiful menjelaskan, saat itu almarhum bersama istrinya shalat Ashar di Masjidil Haram. Kemudian, sambil menunggu berkumandangnya adzan Maghrib, Pasutri tersebut melakukan tawaf.

Pada putaran ketiga, kata Syaiful Bahri, almarhum berhasil mencium hajar aswad. ''Pada putaran ketiga almarhum berhasil mencium hajar aswad. Setelah beranjak beberapa meter, badan almarhum disandarkan ke istrinya seperti mendorong istrinya dari belakang. Mendekati Hijir Ismail nafas almarhum terengah-engah dan terjatuh,'' kata Syaiful dalam pesan singkatnya, Sabtu (11/8).

Kemudian oleh jamaah lain, tubuh Rohmat diamankan di atas tembok Hijir Ismail sebelum akhirnya dibawa petugas keamanan ke KKHI Makkah. Tepat pukul 23.30 WAS Rohmat meninggal dunia di RS Arab Saudi didampingi istrinya.

Syaiful mengungkapkan, berdasarkan data siskohat, almarhum dinyatakan dokter setempat terkena serangan jantung (cardiovascular diseases). ''Tak banyak komentar dari istrinya, karena selama di tanah suci almarhum ke mana-mana selalu bersama istrinya,'' ujar Syaiful.

TPHI asal Kabupaten Kediri tersebut menjelaskan, Rohmat Abdul Latif ini merupakan salah satu jamaah resti (risiko tinggi) yang terus dipantau oleh tim kesehatan. Namun sebelum kejadian itu, almarhum tidak pernah mengeluh sakit apapun selama berada di tanah suci.

Kasi Informasi pada bidang PHU Kanwil Kemenag Jatim, Sutarno Pertowiyono menjelaskan, hingga hari ke-26 kedatangan jamaah haji Jawa Timur di tanah suci, sudah delapan orang yang dinyatakan meninggal dunia. Mereka di antaranya, Sanusi Musthofa Khafid (73 tahun), jamaah haji asal Jember tergabung dalam Kloter enam embarkasi Surabaya. Dia wafat pada 25 Juli 2018 di KKHI Madinah (pemondokan) karena respiratory diseases.

Jamaah meninggal lainnya yakni Sholeh Abu (74 tahun), jamaah haji asal Kabupaten Malang yang tergabung dalam Kloter 23. Menurut Sutarno, yang bersangkutan wafat pada 27 Juli 2018 di KKHI Madinah (pemondokan) karena cardiovascular diseases.

Selanjutnya, Rasnam Ponidjan (64 tahun) jamaah haji asal Kota Malang yang tergabung dalam Kloter 23. Sutarno mengungkapkan, yang bersangkutan wafat pada 29 Juli 2018 di KKHI Madinah (pemondokan) karena cardiovascular diseases.

Selain itu, Masriah Sejadi (59 tahun), jamaah haji asal Kabupaten Lamongan yang tergabung dalam Kloter 46. Marsinah wafat pada 4 Agustus 2018 di KKHI Makkah karena cardiovascular diseases.

Selanjutnya, Mium Usup Dito Redjo (64), jamaah haji asal Kabupaten Ngawi yang tergabung dalam Kloter 35. Mium wafat pada 5 Agustus 2018 di KKHI Madinah  (pemondokan) karena cardiovascular diseases.

Murti Wiji Tajid (82 tahun), jamaah haji asal Kabupaten Lamongan yang tergabung dalam Kloter 47 juga wafat. Murti wafat pada 8 Agustus 2018 di KKHI Makkah karena cardiovascular diseases.

Ada juga Rohmat Abdul Latif (62 tahun), jamaah haji asal Kabupaten Kediri yang tergabung dalam Kloter 54. Rohmat wafat pada 9 Agustus 2018 di KKHI Makkah karena cardiovascular diseases.

Terakhir, Sarun Karim Bakri (52 tahun), jamaah haji asal Kabupaten Jember yang tergabung dalam Kloter 8. Menurut Sutarno, yang bersangkutan wafat pada 9 Agustus 2018 di KKHI Madinah karena cardiovascular diseases.

Terkait jamaah haji yang telah meninggal dunia, Sutarno menjelaskan, bahwa ahli waris jamaah haji wafat akan mendapat asuransi. Pencairannya dilakukan oleh Ditjen penyelenggaraan haji dan umrah. Dana asuransi akan di transfer ke rekening jamaah untuk dicairkan ahli waris.

''Ahli waris  jamaah haji yang wafat akan mendapat klaim asuransi senilai Rp 15.100.000, tidak usah mengurus, semua akan diurus langsung oleh ditjen penyelenggaraan haji dan umrah dan dana asuransi akan di transfer ke rekening jamaah untuk dicairkan ahli waris,'' kata Sutarno.

Selain itu, kata Sutarno, jamaah haji yang wafat juga akan mendapat sertifikat badal haji. Sementara barang bawaan jamaah wafat, akan dikirim melalui kloter masing masing. Kemenag pusat nantinya mengirimkan barang tersebut ke provinsi masing-masing.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/