Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mencetak Pecatur Tangguh Butuh Dana Besar, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
Olahraga
23 jam yang lalu
Mencetak Pecatur Tangguh Butuh Dana Besar, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
2
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Umum
20 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
3
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
20 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
4
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Umum
20 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
5
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
Olahraga
20 jam yang lalu
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
6
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Umum
20 jam yang lalu
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50

Saksikan Hujan Meteor Nanti Malam, Ini Syaratnya Agar Terlihat Jelas

Saksikan Hujan Meteor Nanti Malam, Ini Syaratnya Agar Terlihat Jelas
Ilustrasi hujan meteor. (okezone.com)
Minggu, 12 Agustus 2018 17:15 WIB
JAKARTA - Hujan meteor Perseid terjadi pada 11-12 Agustus 2018. Fenomena alam ini bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Dikutip dari okezone.com, Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Thomas Djamaluddin, hujan meteor ini bisa terlihat jelas bila cuaca cerah, jauh dari polisi cahaya dan medan pandang tak terhalang.

''Bisa dilihat jelas dari seluruh wilayah Indonesia. Syaratnya, cuaca cerah, jauh dari polusi cahaya dan medan pandang tidak terhalang,'' tutur dia kepada Okezone, Sabtu (11/8/2018).

Pada Januari 2018, Indonesia juga mengalami fenomena hujan meteor Quadrantids.

Thomas mengatakan, meteor yang akan menghujani bumi berjumlah sangat banyak, yakni 150 meteor per-jam.

''Perseid diamati di langit utara. Kemudian, waktu pengamatan terbaik dini hari pukul 01.00-05.00 waktu setempat (menurut daerah masing-masing,'' tutur Thomas.

Fenomena hujan meteor yang sering dikaitkan dengan komet Swift-Tuttle ini dinamakan Perseid karena titik radian hujan meteor ini seolah-olah berasal dari arah rasi bintang Perseus.

Meteor-meteor Perseid tersebut berasal dari serpihan debu ekor komet Swift-Tuttle (nama resmi: 109P/Swift-Tuttle) yang masuk ke atmosfer Bumi.

Hujan meteor Perseid disebabkan oleh serpihan yang jatuh dari ekor komet Swift-Tuttle saat bersentuhan dengan atmosfer Bumi. Komet ini mengorbit Matahari setiap 133 tahun.

Meteor ini sebagian besar tidak lebih besar dari butiran pasir. Kemudian objek langit ini akan terbakar ketika mereka mencapai atmosfer pada 58 kilometer (36 mil) per detik untuk menghasilkan aliran cahaya di langit.

Suhu puncak bisa mencapai di mana saja dari 1.648 hingga 5.537C (3.000 hingga 10.000 Fahrenheit) saat mereka melaju di langit. Lalu, meteor disebut Perseids karena mereka tampaknya melesat keluar dari konstelasi Perseus.***

Editor:hasan b
Sumber:okezone.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/