Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
24 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
18 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
3
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
18 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
6
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Umum
18 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40

Krisis Ekonomi Turki Hambat Indonesia Kejar Target Investasi

Krisis Ekonomi Turki Hambat Indonesia Kejar Target Investasi
Kepala BKPM Thomas Lembong. (okezone)
Selasa, 14 Agustus 2018 17:55 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mencemaskan dampak krisis ekonomi Turki terhadap investasi asing di Indonesia.

Dikutip dari okezone.com, menurut Lembong, krisis ekonomi Turki akan menjadi salah satu faktor penghambat bagi Indonesia dalam mengejar target realisasi investasi pada tahun ini. Sebab realisasi, khususnya pada kuartal III dan IV atau semester II akan mengalami perlambatan.

''Krisis moneter di Turki membuat kami prihatin. Karena ini bisa membawa dampak untuk prospek bagi investasi di triwulan III dan IV tahun ini,'' ujarnya saat ditemui di Kantor Pusat BKPM, Jakarta, Selasa (14/8/2018).

Menurut Lembong, ancaman pada investasi asing yang masuk ke dalam negeri juga sempat terjadi saat krisis ekonomi yang terjadi di Argentina. Ketika itu, para investor asing serentak menarik modalnya dari negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

''Ini transmisinya melalui pasar uang dan pasar modal, di mana terjadi penurunan likuiditas terutama dolar di seluruh dunia akibat penarikan kembali modal investor yang di investasikan di negara berkembang dengan capital outflow,'' jelasnya.

Lembong juga mengakui, jika selain krisis ekonomi Turki, hal yang menjadi tantangan dalam investasi pada tahun ini adalah melambatnya pertumbuhan investasi pada kuartal II-2018 ini.

Berdasarkan data yang dirilis BKPM, pada triwulan kedua realisasi investasi hanya mencapai Rp176,3 triliun, angka ini hanya tumbuh 3,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 yang mencatatkan realisasi investasi Rp170,9 trilun.

Selama triwulan kedua 2018, realisasi PMDN mencapai Rp80,6 triliun atau naik 32,1% dari tahun sebelumnya (year on year/yoy) dari sebelumnya Rp61,0 triliun. Sedangkan PMA mencapai Rp95,7 triliun , turun 12,9% dari tahun sebelumnya yang hanya Rp109,9 triliun

''Kami akui dengan perlambatan yang terjadi pencapaian target 2018 menjadi lebih sulit,'' ucapnya.***

Editor:hasan b
Sumber:okezone.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/