Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
24 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
2
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
Umum
24 jam yang lalu
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
3
Suami Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi
Hukum
23 jam yang lalu
Suami Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi

Banjir Bandang Terjang Sejumlah Nagari di Solok, 1 Orang Tewas, 7 Luka-luka dan 6 Mobil Hanyut

Banjir Bandang Terjang Sejumlah Nagari di Solok, 1 Orang Tewas, 7 Luka-luka dan 6 Mobil Hanyut
Banjir bandang. (okezone.com)
Jum'at, 07 September 2018 13:27 WIB
AROSUKA - Banjir bandang menerjang Nagari Muaro Panas dan beberapa nagari lainnya di Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Kamis (6/9) malam.

Dikutip dari okezone.com, satu orang warga dilaporkan tewas akibat bencana tersebut dan tujuh orang lainnya menderita luka-luka.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, Dasril, di Arosuka, Jumat (7/9/2018), mengatakan, banjir bandang mulai merambah Nagari Muaro Panas, sekitar pukul 21.00 WIB. Namun karena hujan yang tak kunjung berhenti membuat banjir bandang semakin meluas hingga menghantam beberapa nagari lainnya di Kecamatan Bukit Sundi.

Nagari yang terdampak banjir ada sekitar tiga, yaitu Nagari Muara Panas, Kinari dan Parambahan. Ketinggian banjir pada Kamis sekitar satu meter dan baru surut pada Jumat dinihari, sekitar pukul 03.00 WIB.

Dari data petugas Tagana di lokasi, korban meninggal satu orang, tujuh orang dirawat di Puskesmas, 3.267 jiwa terdampak, 421 rumah rusak dan 3 bangunan sekolah rusak.

Kemudian dua masjid dan satu pondok pesantren rusak. Sawah yang rusak seluas 322 hektare, puluhan ternak hanyut, enam mobil hanyut, 20 sepeda motor hanyut dan lebih 3 ton gabah siap jual terendam.

Hingga Jumat siang petugas BPBD dibantu petugas Tagana dan lembaga sosial lainnya terus berjaga di lokasi melakukan pertolongan darurat kepada warga yang terdampak banjir.

''Untuk saat ini petugas gabungan masih berjaga dan memberikan bantuan bagi masyarakat,'' katanya seperti dilansir Antara.

Hingga saat ini petugas BPBD masih melakukan penghitungan kerugian dan melakukan pendataan masyarakat. Dari hitungan sementara, kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Petugas polisi dengan water canon membantu siswa membersihkan sisa lumpur di pondok pesantren.***

Editor:hasan b
Sumber:okezone.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77