Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
7 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
7 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
8 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
10 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
6 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru

1.670 Pastor di Jerman Terlibat Pelecehan Seksual Terhadap 3.677 Anak-anak

1.670 Pastor di Jerman Terlibat Pelecehan Seksual Terhadap 3.677 Anak-anak
Ilustrasi. (sindonews)
Kamis, 13 September 2018 12:07 WIB
MUENCHEN - Keuskupan Jerman telah memerintahkan penelitian terhadap kasus pelecehan seksual yang dilakukan para pastor di gereja. Hasil penelitian itu seharusnya dipublikasikan 25 September mendatang, namun ternyata bocor duluan sebelum diumumkan.

Dikutip dari republika.co.id, media massa Jerman Spiegel menulis laporan tersebut menyebutkan ada sekitar 1.670 pastor yang melakukan pelecahan seksual terhadap 3.677 anak di bawah umur.

Laporan ini menjadi serangkaian informasi yang membongkar pelecehan seksual Imam Katolik Roma selama beberapa dekade di seluruh dunia.

Spiegel menulis hanya sekitar 38 persen pelaku yang dibawa ke pengadilan. Mereka juga hanya mendapat hukuman ringan. Sementara satu di antara enam kasus dapat dimasukan ke dalam kasus pemerkosaan.

Kebanyakan korban adalah anak laki-laki yang berusia di bawah 13 tahun. Para pelaku biasanya hanya dipindahkan ke komunitas baru yang tidak diberi peringatan tentang catatan kejahatan pelaku sebelumnya.

Penelitian ini berdasarkan kompilasi dokumen dari tiga universitas di Jerman. Ada sekitar 38 ribu dokumen dari 27 Keuskupan yang digunakan. Para penulis penelitian ini mengatakan, angka pelecehan kemungkinan besar jauh lebih besar karena banyak dokumen yang dihancurkan atau dimanipulasi.

Uskup Eckermann mengatakan penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan sisi gelap dari Gereja Katolik Roma. Uskup Ackermann mengatakan penelitian ini tidak hanya untuk para korban tapi juga untuk gereja agar mereka dapat memperbaiki kesalahan mereka sendiri dan tidak terulangi lagi.

''Saya tekankan penelitian ini tidak untuk gereja sendiri tapi juga yang pertama dan paling utama, untuk para korban,'' kata Ackermann.

Uskup Ackermann mengatakan laporan tersebut lebih dulu bocor sebelum gereja melihatnya. Dia mengatakan Gereja berencana untuk membuka konsultasi kepada orang-orang yang pernah menjadi korban pelecehan.

 Vatican tidak segera merespons laporan ini. Tapi Paus Fransiskus memanggil para uskup Katolik ke Vatikan untuk membahas tentang cara melindungi anak-anak pada bulan Februari tahun depan. Penelitian Jerman ini menjadi pukulan terbaru yang memberatkan Gereja Katolik Roma.

Laporan ini muncul setelah ada kajian yang menyatakan lebih dari 1.000 anak yang dilecehkan secara seksual selama tujuh dekade di Pennsylvania, Amerika Serika.

Kajian tersebut menyebutkan ada lebih dari 300 pendeta yang terlibat. Menjadi bukti Gereja menutupi kejahatan ini dengan cara yang sangat sistematis.***

Editor:hasan b
Sumber:reublika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77