Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
21 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
20 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
3
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
22 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
4
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
21 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
21 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
18 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong

Taksi Online di Pekanbaru Dirampok, Sopir Diikat dan Dibuang ke Kebun Sawit, Begini Modusnya

Taksi Online di Pekanbaru Dirampok, Sopir Diikat dan Dibuang ke Kebun Sawit, Begini Modusnya
Ilustrasi. (Internet)
Kamis, 27 September 2018 11:00 WIB
PEKANBARU - Seorang sopir taksi online berinisial M (48) mengaku telah menjadi korban perampokan. Ia mengaku kehilangan mobil dan sejumlah barang berharga lainnya.

Saat berbincang dengan Tribun sebagaimana dikutip GoRiau.com, Rabu (26/9/2018), M mengisahkan kronologi peristiwa yang menimpanya itu.

Diceritakan M, awalnya, dia mendapat orderan penumpang pada Sabtu (8/9/2018) lalu sekitar pukul 19.15 WIB. Kata dia, penumpang yang berjumlah 2 orang lelaki itu, minta dijemput di dekat salah satu toko ritel di Jalan HR. Soebrantas, Pekanbaru.

Penumpang tersebut minta diantarkan ke satu titik di Jalan Naga Sakti, kawasan Stadion Utama. Dikatakannya, dia awalnya tak menaruh curiga terhadap kedua penumpangnya itu. Satu orang duduk di bagian depan, sebelah sopir. Sedangkan satunya, duduk di bangku tengah, tepat di belakang M yang sedang menyetir.

"Tapi setelah sampai di tujuan. Tiba-tiba ada mobil lain yang memepet dari sebelah kanan. Jaraknya sangat dekat sekali dengan mobil saya sampai pintu mobil saya tidak bisa dibuka. Mobil itu ternyata sudah mengikutinya selama di perjalanan," kata M.

Lanjut M, penumpang yang duduk di belakangnya, kemudian melakukan penodongan dengan senjata tajam jenis pisau ke bagian leher M. Sedangkan penumpang lainnya yang duduk di bangku depan di sebelahnya, berupaya untuk menahan agar tak berontak. Pisau tersebut sempat menggores bagian leher M hingga berdarah. Bagian tangan kanannya juga terluka kena sayatan.

Sejurus kemudian, satu orang pengemudi mobil yang memepetnya itu, keluar dari mobilnya. Dia pun membantu dua temannya yang ada dimobil M untuk mengikat dan melakban mata dan mulut M.

"Di dalam mobil saya, tangan saya diikat dengan tali. Mulut dan mata dilakban oleh mereka. Sebelumnya, saya berupaya melakukan perlawanan dan mengklakson panjang," tutur M.

"Sempat ada orang yang datang menghampiri, saya bilang tolong saya mau dirampok mau dibunuh. Cuman pelakunya bilang ke orang itu jangan ikut campur, ini urusan keluarga sehingga orang itu pergi," sambung M lagi.

Setelah M lemas dan tak berdaya, tubuh M pun digotong oleh pelaku ke mobil yang awalnya menghadang mobil M tersebut.

"Mobil saya dibawa sama penumpang yang duduk disamping saya. Sedangkan saya dibawa pakai mobil mereka. Satu orang bawa mobil, satu orang jaga saya agar tidak berontak," sebut pria berkacamata ini.

Singkat cerita M pun tak mengetahui dirinya akan dibawa ke mana oleh para pelaku. Sampai akhirnya, korban dibuang oleh pelaku di dekat kebun sawit di daerah Sei Silam, Kampar. Sedangkan mobilnya, termasuk sebuah HP dan dompet miliknya, juga ikut diambil pelaku. Dari jalan raya dikatakan M, kebun sawit itu berjarak sekitar 300 meter.

"Saya berupaya membuka ikatan tangan saya. Setelah itu saya jalan ke pinggir jalan raya. Kebetulan ada warga melintas dengan sepeda motor, saya minta tolong," bebernya.

Oleh warga itu, M diantar ke Polsek Kuok. Disana M menjelaskan kepada petugas peristiwa yang menimpanya.

"Setelah saya ceritakan kejadiannya, polisi Polsek Kuok lalu mengarahkan saya melapor ke Polsek Tampan, Pekanbaru. Karena TKP-nya masuk wilayah hukum Polsek Tampan," ucap M.

Akhirnya, M pun berangkat ke Pekanbaru setelah dijemput oleh temannya di Polsek Kuok. Tiba di Pekanbaru pada Minggu (9/9/2018) subuh, M langsung membuat laporan ke Polsek Tampan.

Terpisah, Kapolsek Tampan Kompol Kariamsah Ritonga saat dikonfirmasi Tribun, membenarkan perihal adanya laporan dugaan pencurian dengan kekerasan (curas) yang dilaporkan korban. "Iya benar, laporannya sudah masuk ke kita. Saat ini masih kita dalami, masih kita lakukan penyelidikan," kata dia. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:tribunnews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/