Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
13 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
3
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
2 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
4
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
2 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis

Aprindo Sebut Ada 40 Gerai Alfamart di Palu yang Jadi Sasaran Penjarahan Pasca Gempa

Aprindo Sebut Ada 40 Gerai Alfamart di Palu yang Jadi Sasaran Penjarahan Pasca Gempa
Bangunan hancur di Palu akibat diguncang gempa 7,4 SR. (dtik.com)
Senin, 01 Oktober 2018 15:19 WIB
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mencatat ada 40 gerai Alfamart dan 1 gerai Hypermart di Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang menjadi sasaran penjarahan oleh warga pasca gempa dan tsunami.

Dikutip dari merdeka.com, Ketua Umum Aprindo, Roy N. Mandey menyayangkan pernyataan sikap Pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri yang terkesan memberikan izin kepada masyarakat untuk mengambil barang di toko ritel yang ada di Palu dan Donggala.

''(Izin tersebut diberikan) tanpa koordinasi terlebih dahulu dengan para pemilik usaha atau management maupun menghubungi Aprindo sebagai Assosiasi Pengusaha Toko Modern,'' kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (1/10).

Lebih lanjut, Roy menambahkan keputusan ini tidak mendidik masyarakat. Selain itu, pemerintah seolah-olah memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk bertindak diluar tata krama, moral, etika, multi tafsir dan kurang berbudaya.

''Kami peritel modern telah turut pula selama ini memberikan kontribusi bagi kemajuan dan laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia serta selalu hadir dalam memberikan bantuan sembako kepada masyarakat seperti saat terjadi kejadian serupa (gempa bumi) di Lombok, Jogja, Padang, Aceh, dan lain-lain,'' tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, mengatakan, kabar ada warga korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah menjarah, sepengetahuannya tidak benar.

''Bandara kondisi runtuh, tidak ada yang tunggu, listrik mati, halaman bandara buat pengungsi. Ada toko di bandara gang rusak akibat gempa. Makanan, minuman berhamburan, kemudian diambil masyarakat. Jadi bukan penjarahan. Saya melihat kejadian itu. Halaman bandara depan kosong, tidak ada yang jaga. Demikian yang saya tahu,'' ucap Tjahjo saat dikonfirmasi, Minggu (30/9).

Presiden Joko Widodo juga meminta kepada masyarakat agar tidak mempermasalahkan terkait kabar ada warga korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah yang menjarah. Dia menjelaskan saat meninjau pada Minggu (30/9) kondisi toko tutup dan tidak melihat terdapat fenomena tersebut.

''Saya tidak melihat di lapangan seperti itu. Karena toko-toko tutup. Atau mungkin hanya satu, dua peristiwa,'' kata Jokowi memimpin upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Senin (1/10).

Jokowi menjelaskan saat meninjau hanya melihat masyarakat saling membantu untuk memberikan bantuan. ''Dalam keadaan darurat seperti ini jangan mempersalahkan hal-hal yang kecil yang sebetulnya tidak menjadi masalah dasar,'' kata Jokowi. ***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/