Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
15 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
16 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
14 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
4
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
15 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
15 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
12 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong

Korban Gempa di Palu Terpaksa Menjarah Makanan untuk Bertahan Hidup

Korban Gempa di Palu Terpaksa Menjarah Makanan untuk Bertahan Hidup
Warga korban gempa menjarah makanan di toko di Kota Palu untuk bertahan hidup. (tribunnews)
Senin, 01 Oktober 2018 08:40 WIB
PALU - Kelaparan mendera para korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. Untuk bisa bertahan hidup, sebagian warga terpaksa menjarah makanan di berbagai toko di Kota Palu.

Kapendam XIII Merdeka Kolonel Inf Muhammad Thohir menegaskan, meski penjarahan itu dilakukan karena alasan untuk bertahan hidup, namun tetap tidak direstui pemerintah.

''Tidak benar aksi penjarahan warga ini dipersilakan oleh pemerintah, memang apa negara ini,'' kata Thohir di Makorem 132 Tadulako, Palu, Minggu (30/9/2018).

Dikatakan Kolonel Thohir, bila masyarakat membutuhkan logistik, agar bisa dikoordinasikan dulu.

Lanjutnya, pengadaan logistik agar bisa didampingi oleh aparat TNI Polri, atau pihak pemerintah dengan cara didata dan diinventarisir, apa kebutuhan warga.

''Jadi bukan untuk diizinkan melakukan penjarahan. Sya ulangi, tidak ada izin dari pemerintah untuk melakukan penjarahan, termasuk juga di SPBU,'' tegas Thohir.

Thohir menambahkan, bagi keluarga korban gempa agar kiranya minta pendampingan ke pihak Babinsa atau Bhabinkamtibmas di posko yang ada.

Salah satu warga Palu yang tidak mau disebutkan identitasnya mengaku, aksi penjarahan ini sudah berlangsung sejak Sabtu (29/9/2018) malam, usai Magrib.

''Sudah dari malam penjarahan warga. Belum ada yang ditangkap. Kalau SPBU yang dijarah, di Jalan Ki Hajar Dewantara sama Jalan M Yamin,'' katanya.***

Editor:hasan b
Sumber:tribunnws.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/