Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
1 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 menit yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris

Tanah dan Lumpur Bergerak 'Telan' Banyak Rumah dan Pohon Usai Gempa 7,4 SR, Begini Penjelasan BNPB

Tanah dan Lumpur Bergerak Telan Banyak Rumah dan Pohon Usai Gempa 7,4 SR, Begini Penjelasan BNPB
Tanah dan lumpur bergerak terjadi di Sigi usai gempa 7,4 SR, Jumat (28/9). (tribunnews.com)
Senin, 01 Oktober 2018 09:30 WIB
JAKARTA - Usai diguncang gempa 7,4 SR, Jumat (28/9), terjadi fenomena likuifaksi yang menyebabkan munculnya tanah dan lumpur bergerak di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Banyak rumah dan pohon 'tertelan' tanah dan lumpur bergerak tersebut. Video peristiwa mengerikan itu beredar di media media sosial.

Dikutip dari okezone.com, Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo membenarkan, fenomena likuifaksi itu terjadi di wilayah Sigi.

''Munculnya lumpur dari permukaan tanah yang menyebabkan amblasnya bangunan dan pohon di Kabupaten Sigi dekat perbatasan Palu akibat gempa 7,4 SR adalah fenomena likuifaksi (liquefaction). Likuifaksi adalah tanah berubah menjadi lumpur seperti cairan dan kehilangan kekuatan,'' tulis @Sutopo_Purwo yang dikutip Okezone, Senin (1/10/2018).

Sutopo menjelaskan, likuifaksi merupakan fenomena lumpur yang keluar dari bawah tanah akibat tekanan gempa bumi, sehingga tanah kehilangan tekanan material, lalu menjadi lumpur

''Kalau longsor miring diguncang gempa dan menimpa ke bawah. Jadi di Sulteng ada likuifaksi, ada longsor, kami masih melakukan pengecekan,'' kata Sutopo.

Sutopo menyebut, fenomena likuifaksi itu sangat lazim terjadi di sebuah daerah pasca diguncang gempa maha dahsyat.

''Menyebabkan bangunan rubuh, hanyut dan sebagainya. Fenomena likuifaksi adalah fenomena alamiah,'' jelasnya.

BNPB mencatat ada 832 orang tewas akibat gempa-tsunami di Donggala dan Palu. Rinciannya, 821 orang tewas di Palu dan 11 lainnya di Donggala. Jumlah korban tewas maupun terluka diperkirakan masih akan bertambah karena masih banyak orang yang tertimbun di bawah reruntuhan bangunan.

''Pemukiman yang hancur akibat adanya proses pengangkatan dan penurunan dari gempa di Kota Palu. Banyak rumah yang hancur karena amblas dan terangkat oleh gempa. Diperkirakan korban banyak di daerah ini. Evakuasi sulit dilakukan karena banyak rumah yang amblas tertimbun tanah,'' ujar Sutopo.***

Editor:hasan b
Sumber:okezone.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77