1.747 Rumah di Perumnas Balaroa Amblas Ditelan Lumpur, Jumlah Korban Jiwa Belum Diketahui
Dikutip dari okezone.com, Humas BNPB Sutopo, mengatakan, fenomena tanah yang berubah menjadi lumpur dan kehilangan kekuatan disebut likuifaksi. Efek likuifaksi tersebut membuat perumahan Balaroa seolah-olah ditelan bumi dan hanyut.
Hal itu disebabkan oleh massa dan volume lumpur yang keluar dalam jumlah besar saat gempa. ''Perumnas Balaroa terjadi pengangkatan dan penurunan. Perkiraan sementara 1.747 rumah,'' ujar Sutopo di Kantor BNPB, Jalan Raya Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (2/10/2018).
BNPB belum bisa memastikan berapa jumlah korban jiwa yang ada di Perumnas Balaroa. Hal ini lantaran alat berat sulit menjangkau kawasan tersebut akibat daerahnya yang didominasi oleh lumpur.
Selain di Perumahan Balaroa, kondisi sama juga terjadi di Kelurahan Petobo, Palu Selatan, tertimbun lumpur akibat gempa kemarin.
''Kita belum tahu jumlah korban yang tertimbun oleh amblesan di Balaroa dan likuifaksi di Petobo karena alat berat diterjunkan itu kadang berat, itu lumpur mengakibatkan alat berat ambles,'' tuturnya.***
Editor | : | hasan b |
Sumber | : | okezone.com |
Kategori | : | Ragam |