Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
19 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
19 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
19 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
18 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
19 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
18 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah

Usai Gempa 7,4 SR, Kelurahan Petobo Hilang Ditelan Lumpur yang Dikeluarkan Perut Bumi

Usai Gempa 7,4 SR, Kelurahan Petobo Hilang Ditelan Lumpur yang Dikeluarkan Perut Bumi
Kondisi Kelurahan Petobo yang hancur dan tenggelam usai gempa 7,4 SR Jumat pekan lalu. (grid.id)
Selasa, 02 Oktober 2018 17:12 WIB
JAKARTA - Amir (35), warga Kelurahan Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah, menjadi saksi peristiwa mengerikan yang terjadi saat dan usai gempa 7,4 SR mengguncang Kota Palu, Jumat (28/9) lalu.

Dikutip dari grid.id yang melansir kompas.com, Amir juga kehilangan anak dan mertuanya akibat gempa tersebut. Dia berharap keduanya bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat.

Amir menceritakan, gempa dahsyat itu terjadi saat ia baru pulang kerja dan hampir samai di rumah. Amir pun mendadak panik luar biasa ketika tanah tempatnya berpijak bergoyang keras.

Amir melihat aspal jalan menekuk-nekuk tak karuan akibat gempa. ''Sore itu saya lihat jalan aspal tiba-tiba menekuk-nekuk ke atas seperti gelombang laut disertai gempa yang mengguruh,'' kata Amir, Senin (1/10).

Retakan aspal akibat gempa ia lihat ketika dirinya semakin mendekat menuju arah rumahnya.

Amir khawatir dan ketakutan bukan main ketika membayangkan nasib keluarganya di rumah. Namun kemudian Amir mengetahui jika mertua dan anaknya sedang pergi membeli lauk untuk makan malam.

Ia tak peduli lagi akan keselamatan dirinya. Amir segera berlari melintasi tanah yang bergerak.

''Saya meloncat-loncat dari gundukan aspal yang terangkat untuk mencari mereka,'' tutur Amir.

''Gemuruh dan guncangannya seperti dunia ini mau kiamat,'' lanjutnya.

Tak lama kemudian, pada rengkahan aspal muncul lumpur dari dalam perut bumi.

Perlahan-lahan rumah-rumah di Kelurahan Petobo ambruk dan tenggelam ke dalam lumpur yang keluar dari perut bumi.

''Saya lihat seorang ibu menggendong anaknya tenggelam di dalam rekahan. Kami berusaha menolongnya dengan menggali lumpur,'' kata Amir sembari matanya berkaca-kaca.

Tragis, ibu yang menggendong anaknya tersebut hanya tampak kepalanya saja, tubuhnya sudah ditelan bumi.

Wanita tersebut berhasil diselamatkan oleh Amir, namun sayang anaknya tenggelam dalam lumpur.

Amir berujar ada ratusan rumah dan keluarga di kelurahan Petobo ini.

Belum ada data yang jelas jumlah korban di kelurahan Petobo.

''Mungkin ada ratusan rumah, Petobo adalah kawasan yang padat penduduk,'' ujar Amir.

Sementara itu seorang warga lainnya, Syamsuddin (51) kaget sepulang kerja ia tak mendapati jalan kampungnya.

''Saya bingung mau pulang karena jalan yang ada sudah menjadi gunung,'' kata Syamsuddin.

Syamsuddin semakin murung karena tak tahu kabar tentang nasib keluarganya.

''Saya sedih, saya hanya bisa berdoa untuk kebaikan semuanya," ujar Syamsuddin.

Sekarang tak ada lagi Kelurahan Petobo, karena semua yang ada di sana sudah musnah ditelan lumpur yang muncul dari dalam perut bumi.***

Editor:hasan b
Sumber:grid.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/