Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
7 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
6 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
4 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
5 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
4 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
6
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
6 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris

10 Kecamatan di Bandung Berpotensi Likuifaksi Bila Diguncang Gempa, Ini Daftarnya

10 Kecamatan di Bandung Berpotensi Likuifaksi Bila Diguncang Gempa, Ini Daftarnya
Lumpur yang keluar dari perut bumi pasca-gempa bermagnitudo 7,4 menenggelamkan rumah-rumah di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu. (tribunnews)
Jum'at, 12 Oktober 2018 09:24 WIB
BANDUNG - Gempa bumi yang disusul likuifaksi, Jumat (28/9/2018) lalu, telah menyebabkan sejumlah kawasan pemukiman penduduk tenggelam ke dalam bumi di Palu, Sulawesi Tengah.

Hingga kini, diperkirakan ribuan jenazah, masih terkubur di kawasan-kawasan yang dilanda likuifaksi di Palu tersebut.

Dikutip dari tribunnews.com, sepuluh kecamatan di Kota Bandung, Jawa Barat, terjadi juga berpotensi mengalami likuifaksi, seperti yang terjadi di Palu, bila diguncang gempa. Bandung termasuk wilayah yang sangat berpotensi diguncang gempa karena berada pada Sesar Lembang.

Potensi likuifaksi di sepuluh kecamatan di Bandung, ungkap Kasubid 1 Perencanaan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bappelitbang Kota Bandung, Andry Heru Santoso, diketahui berdasarkan penelitian antara Pemko Bandung, ITB, dan United Nation yang dilakukan pada tahun 1990-2000.

Sepuluh kecamatan tersebut adalah Bandung Kulon, Babakan Ciparay, Bojongloa Kaler, Bojongloa Kidul, Astanaanyar, Regol, Lengkong, Bandung Kidul, Kiaracondong, dan Antapani.

Beberapa warga Bandung mengaku baru mendengar mengenai potensi likuifaksi tersebut.

''Kalau mendengar soal gempa sih pernah, karena kan di sini ada Sesar Lembang. Saya dengar atau baca lewat media. Tapi, kalau soal likuifaksi ini baru tahu,'' ujar Andang Sugiana (25), warga di Jalan Terusan Jakarta, Kiaracondong saat dihubungi Tribun Jabar melalui pesan instan Whasapp, Kamis (11/10/2018).

Andang mengatakan, jika potensi itu benar, maka simulasi atau sosialisasi dari pemerintaj perlu digalakkan.

Selama tinggal di Bandung sejak tahun 2011, dia mengaku belum pernah mengikuti simulasi soal gempa dalam skala besar. ''Ikut simulasi gempa belum pernah. Mudah-mudahan ke depannya makin gencar simulasi dan sosialisasi,'' katanya.

Hal senada dikatakan warga Bandung lainnya, Yudha Arief (25) dan Rezi N (24). Keduanya sama-sama mengatakan baru mendengar soal potensi likuifaksi di Bandung.

''Kalau likuifaksi itu seperti di Palu itu kan ya? Kalau ada potensi di Bandung, saya baru dengar. Kalau memang benar berarti harus ada simulasi secara rutin, terutama soal gempa. Selama ini yang saya tahu hanya ada simulasi di tingkat gedung perkantoran saja,'' kata Yudha yang tinggal di Antapani. Rezi juga menginginkan simulasi dan sosialisasi mengenai kebencanaan semakin ditingkatkan lagi di Bandung.

Menurutnya, hal itu harus dilakukan secara rutin. ''Kalau memang ada potensi gempa dan likuifaksi, berarti harus ada simulasi secara rutin,'' kata warga Antapani ini melalui pesan instan Whatsapp kepada Tribun Jabar.***

Editor:hasan b
Sumber:tribunnews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77