Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
13 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
13 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
11 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
4
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
13 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
13 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
10 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong

Bersiaplah Beli Telur, Daging Ayam dan Cabai Lebih Mahal Jelang Akhir Tahun

Bersiaplah Beli Telur, Daging Ayam dan Cabai Lebih Mahal Jelang Akhir Tahun
Ilustrasi warga membeli telur ayam di pasar. (int)
Minggu, 11 November 2018 15:09 WIB
JAKARTA - Harga telur ayam dan daging ayam berpotensi naik menjelang akhir tahun 2018. Hal itu disebabkan tingginya permintaan menyambut Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

Dikutip dari merdekamcom, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, meningkatnya kebutuhan masyarakat akan telur dan daging ayam menjelang Natal dan Tahun Baru, merupakan hal lazim setiap tahun.

''Telur dan ayam ada potensi kenaikan harga,'' kata Mendag Enggar dalam Rapat Koordinasi Nasional Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (11/11).

Dia mengatakan, saat menjelang Natal dan Tahun Baru, kebutuhan masyarakat akan telur meningkat, sementara pasokannya dikhawatirkan menurun. ''Supply-nya, saya khawatir berkurang, mudah-mudahan tidak, maka akan jadi persoalan,'' kata dia.

Oleh sebab itu Mendag Enggar meminta seluruh kepala dinas perdagangan untuk terus mengawasi kenaikan harga dua komoditas tersebut. Mendag Enggar menjabarkan, pemerintah sebenarnya sudah menerapkan strategi untuk menekan kenaikan harga telur, sejak komoditas itu mengalami penurunan harga beberapa waktu lalu.

''Saat harga telur turun, kami justru menaikkan harga batas bawah dan meminta pedagang retail modern membeli harga lebih tinggi sehingga para peternak tidak mengalami kerugian,'' kata dia.

Bila harga telur dibiarkan melemah, maka dia khawatir peternak memilih afkir dini, memotong ayam petelur. Pada akhirnya, pasokan telur berkurang dan harga akan meningkat lebih tinggi. ''Kami meminta tolong koordinasi dengan pasar, membeli jangan terlalu rendah,'' kata dia.

Selain telur dan ayam, harga cabai merah dan cabai keriting juga berpotensi naik, dipengaruhi keterbatasan pasokan karena sudah memasuki musim hujan.

Sementara itu, secara keseluruhan menurut mendag, harga komoditas pangan relatif stabil, tidak terlalu mempengaruhi inflasi. Pasokan beras relatif mencukupi, demikian pula minyak goreng, daging, bawang putih dan bawang merah. ''Kontribusi 'volatile food' tidak tinggi pada inflasi,'' tutup Mendag Enggar.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/