Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Umum
24 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
2
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
24 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
3
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
Olahraga
23 jam yang lalu
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
4
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Umum
24 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
5
Kolovos Hafal Lagu Anak-anak Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Kolovos Hafal Lagu Anak-anak Indonesia
6
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Umum
23 jam yang lalu
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50

Wamenkeu Sebut Jokowi Marah-marah Saat Rapat di Istana Bogor, Ini Penyebabnya

Wamenkeu Sebut Jokowi Marah-marah Saat Rapat di Istana Bogor, Ini Penyebabnya
Ilustrasi Presiden Jokowi memimpin rapat. (detik.com)
Kamis, 22 November 2018 18:09 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah-marah saat rapat di Istana Bogor, beberapa waktu lalu. Penyebab kemarahan Jokowi adalah masih rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Dikutip dari suara.com, kemarahan Jokowi dalam rapat di Istana Bogor itu diungkapkan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo. ''Bapak Presiden saat rapat marah-marah karena SDM-nya masih belum punya kemampuan, padahal itu ada vokasi,'' kata Mardiasmo di Hotel Le Meridien, Jakarta Selatan, Kamis (22/11/2018).

Lebih lanjut Mardiasmo mengungkapkan, persaingan dalam era globalisasi akan sangat ditentukan oleh kualitas SDM dalam mengelola potensi bangsa dan negaranya untuk dapat bersaing.

Oleh sebab itu, pemerintah terus meningkatkan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia agar tidak kalah bersaing.

''Pendidikan akan semakin digencarkan lagi, sosialisasi itu juga pasti agar masyarakat ikut pendidikan vokansi sehingga kualitas SDM bisa membaik,'' ujarnya.

Menurut Mardiasmo, SDM yang terampil menjadi kunci untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

''SDM juga harus melek teknologi. Jika SDM di Indonesia melek teknologi, maka pertumbuhan ekonomi kita bisa tumbuh hingga 7 persen,'' ujarnya. ***

Editor:hasan b
Sumber:suara.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/