Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Usai Operasi Cedera Lutut, Dua Pemain PSIS Jalani Fisioterapis
Olahraga
24 jam yang lalu
Usai Operasi Cedera Lutut, Dua Pemain PSIS Jalani Fisioterapis
2
PSS Sleman Siapkan Kejutan Untuk Laga Lawan Madura United
Olahraga
24 jam yang lalu
PSS Sleman Siapkan Kejutan Untuk Laga Lawan Madura United
3
Teco Jaga Konsistensi Fisik Pemain
Olahraga
24 jam yang lalu
Teco Jaga Konsistensi Fisik Pemain
4
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
Umum
18 jam yang lalu
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
5
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
Umum
18 jam yang lalu
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
6
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
Umum
18 jam yang lalu
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak

Nekat Masuki Pulau Terpencil yang Terlarang, Misionaris Muda Tewas Dipanah Suku Sentinel

Nekat Masuki Pulau Terpencil yang Terlarang, Misionaris Muda Tewas Dipanah Suku Sentinel
John Allen Chau, misionaris asal Amerika Serikat yang tewas dipanah Suku Sentinel. (grid.id)
Sabtu, 24 November 2018 14:31 WIB
NEW DELHI - John Allen Chau kehilangan nyawanya di Pulau Sentinel Utara, Kepulauan Andaman, India, pada Rabu (21/11). Misionaris muda asal Amerika Serikat itu tewas karena dipanah suku Sentinel yang mendiami pulau terpencil tersebut.

Dikutip dari grid.id, polisi India sudah menangkap beberapa orang yang diduga terlibat dalam pengaturan perjalanan John ke pulau yang terlarang dikunjungi itu.

Kenapa dilarang mengunjungi Pulau Sentinel Utara? ''Di pulau terpencil di Samudra Hindia, ada suku pribumi yang menyerang siapa saja yang mencoba berkunjung ke pulau itu,'' begitu Travelandleisure.com pernah menggambarkan suku Sentinel di Pulau Sentinel.

Oleh beberapa kalangan, pulau tersebut dinobatkan sebagai pulau yang tersulit untuk dikunjungi. Lebih dari itu, menjadi salah satu yang paling berbahaya di dunia.

India telah melarang warganya untuk mengunjungi pulau indah tersebut, lebih-lebih mencoba menjalin kontak dengan suku penghuninya.

Bahkan berada di area tiga mil dari pulau tersebut adalah tindakan yang ilegal.

Orang-orang Sentinel dikenal karena resistensinya dan keengganannya untuk berkomunikasi dengan orang luar.

Hanya sedikit yang diketahui dari pulau itu, karena sebagian besar pulaunya terdiri atas hutan.

Dua orang nelayan yang terdampar di pulau itu sekitar 2006 lalu langsung diserang dan dibunuh.

Saat helikopter Penjaga Pantai India terbang di atas mereka—baik dalam misi pengintaian atau mengantar logistik—orang Sentinel akan menyambutnya dengan panah atau batu.

Tidak ada yang tahu pasti berapa jumlah orang Sentinel yang tinggal di pulau itu—diperkirakan sekitar 50 – 400 orang.

Mereka hidup dalam pengasingan selama lebih dari 60 ribu tahun, itu menurut para antropolog.

Meski begitu, menurut aktivis yang peduli suku terasing, Sentinel telah berada dalam fase yang membahayakan.

Survival International menyebut mereka sebagai salah satu kelompok manusia paling rentan di dunia karena belum punya kekebalan untuk melawan penyakit umum seperti flu.

Menurut kelompok itu, sebagian nelayan ilegal dan pencari harta karun kerap mendekati pulau tersebut, di mana itu sangat berisiko terhadap kesehatan orang-orang Sentinel.

Beberapa antropolog menyatakan, kekhawatiran tentang booming pariwisata di Kepualaun Andaman dan Nikobar, yang notabene berdekatan dengan orang-orang Sentinel, juga mempunyai dampak tidak langsung.

''Suku-suku Andaman yang Agung di Kepualauan Andaman hancur oleh penyakit ketika Inggris menjajah pulau itu pada 1800-an,'' ujar Direktur Survival International, Stephen Corry, dalam sebuah pernyataan.

''Satu-satunya cara pihak berwenang mencegah kemusnahan itu adalah dengan memastikan Pulau Sentinel Utara terlindung dari orang luar.''***

Editor:hasan b
Sumber:grid.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77