Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
Olahraga
23 jam yang lalu
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
2
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
Olahraga
24 jam yang lalu
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
3
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
Olahraga
22 jam yang lalu
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
4
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan
Umum
20 jam yang lalu
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan
5
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
6
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
Olahraga
23 jam yang lalu
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam

Log Book Lion Air JT 610 Sudah Rusak dalam Penerbangan Denpasar-Jakarta

Log Book Lion Air JT 610 Sudah Rusak dalam Penerbangan Denpasar-Jakarta
Puing pesawat Lion Air JT 610. (dok)
Rabu, 28 November 2018 16:35 WIB
JAKARTA - Pilot Lion Air PQ-LQP seharusnya membatalkan penerbangan rute Denpasar-Jakarta. Bila itu dilakukan, kemungkinan tak terjadi peristiwa jatuhnya Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang, di perairan Karawang, Jawa Barat, 29 Oktober lalu.

''Jadi penerbangan Denpasar-Jakarta itu menurut kami seharusnya pilotnya tidak terus (terbang hingga Jakarta). Harusnya balik (ke Denpasar),'' kata Ketua Subkomite Investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Nurcahyo Utomo di Gedung KNKT, Jakarta, Rabu (28/11), seperti dikutip dari republika.co.id.

Hal itu, kata Nurcahyo, diketahui dari log book yang selama ini diperiksa, sudah mengalami kerusakan pada penerbangan Denpasar-Jakarta. Meski teknisi di Jakarta menyatakan laik terbang, namun sesungguhnya pesawat mengalami masalah.

Terlebih, menurut Nurcahyo dalam buku pesawat Lion Air dengan nomor PK-LQP menyatakan jika terjadi permasalahan maka harus kembali. ''Nah ini yang mau dicari tahu kenapa di bukunya Lion Air ada ketentuan itu tapi pilot melakukan berbeda,'' jelas Nurcahyo.

Sebab dari data flight data recorder (FDR) menujukkan terdapat kerusakan penunjuk kecepatan atau air speed indicator pada empat penerbangan terakhir pesawat Lion Air PK-LQP. Sementara pada penerbangan Denpasar-Jakarta, tercatat perbedaan angle of attack (AOA) atau indikator penunjuk sikap pesawat terhadap arah aliran udara.

Untuk itu, Nurcahyo menilai tindakan yang dilakukan pilot saat penerbangan Denpasar-Jakarta memberikan dampak yang tidak sesuai. ''Iya, tapi artinya salah juga nggak. Tapi kalau dia kembali, akibatnya atau ceritanya akan lain (pada penerbangan Jakarta-Pangkalpinang),'' ungkap Nurcahyo.

Paling tidak, lanjut dia, jika peswat kembali lagi ke Denpasar maka teknisi yang ada di sana akan lebih fokus. Sebab, sudah melakukan perbaikan dan menyatakan laik terbang namun mengalami masalah kembali saat menuju ke Jakarta.

''Tentu jika itu yang dilakukan maka penangan akan berbeda. Begitu juga dengan akibatnya pada penerbangan Jakarta-Pangkalpinang setelah dari Denpasar,'' jelas Nurcahyo. ***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co
Kategori:Ragam
wwwwww