Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
22 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
3
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
21 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Umum
21 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
22 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks

Gereja Katedral Diguncang Bom, 27 Orang Tewas dan 77 Terluka

Gereja Katedral Diguncang Bom, 27 Orang Tewas dan 77 Terluka
Sejumlah aparat melakukan penyisiran usai ledakan mengguncang Gereja Katedral 'Our Lady of Mount Carmel' di Jolo, Sulu, Filipina, Ahad (27/1). (tribunnews)
Minggu, 27 Januari 2019 13:41 WIB
JOLO - Ledakan bom mengguncang Gereja Katedral 'Our Lady of Mount Carmel' di Jolo, Sulu, Filipina, Ahad (27/1). Insiden itu menyebabkan 27 orang tewas.

Dikutip dari merdeka.com, Kepala Daerah Polisi Otonomi Muslim Mindanao (ARMM) Kepala Inspektur Graciano Mijares mengonfirmasi jumlah korban ini pada Ahad pukul 1.20 waktu setempat.

Dia merinci, 20 korban tewas merupakan warga sipil. Sedangkan 7 korban tewas lainnya berasal dari tentara. Jumlah orang yang terluka juga meningkat menjadi 77, menurut Mijares.

Dilansir Rappler.com Ahad, kelompok Investigasi dan Deteksi Kriminal PNP (CIDG) sebelumnya mengatakan, dua alat peledak improvisasi (IED) digunakan untuk mengebom gereja. Menurut polisi regional ARMM, satu IED meledak di dalam gereja dan satu lagi di pintu masuk.

Juru bicara PNP Inspektur Senior Bernard Banac mengatakan, ledakan kedua terjadi ketika personel AFP menanggapi ledakan pertama.

Arnel dela Vega, Kepala Komando Mindanao Barat militer Filipina, mengatakan tersangka utama di balik pemboman itu masih kelompok teroris Abu Sayyaf. Dia mengatakan, bahwa ini didasarkan pada ancaman sebelumnya.

Gubernur ARMM, Mujiv Hataman, mengatakan, pemboman katedral Jolo kemungkinan adalah hasil kerja para teroris. Hataman mengatakan, Abu Sayyaf tampaknya satu-satunya kelompok yang mampu melakukan serangan semacam itu.

''Pada titik ini, kami tidak ingin membuat spekulasi, tetapi kami dapat yakin bahwa ini adalah 99% hasil kerja para teroris,'' katanya.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/