Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
21 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
22 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
23 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
22 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
21 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah

Kata Kapolri, Pelemparan Masjid Jogokariyan Terjadi Spontan, Akan Ditindak Tegas Bila Terulang

Kata Kapolri, Pelemparan Masjid Jogokariyan Terjadi Spontan, Akan Ditindak Tegas Bila Terulang
Masjid Jogokariyan di Yogyakarta. (tribunnews.com)
Rabu, 30 Januari 2019 10:02 WIB
JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, pelemparan yang dilakukan massa terhadap Masjid Jogokaryan, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ahad (27/1), sehingga memicu keributan, terjadi secara spontan.

Dikutip dari tribunnews.com, menurut Kapolri, kedua belah pihak sudah didamaikan oleh Kapolda DI Yogyakarta.

''Saya sudah tanya Kapoldanya, itu lebih banyak terjadi secara spontan ya. Terjadi secara spontan sudah didamaikan oleh Pak Kapolda,'' ujar Tito, usai Rapat Pimpinan TNI-Polri di Auditorium PTIK, Jl Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (29/1/2019).

Ia menegaskan, pihaknya akan menindak secara tegas apabila kejadian serupa terulang kembali.

Apalagi, kata dia, bila kerusuhan terjadi akibat adanya pihak yang sengaja membawa senjata tajam hingga memprovokasi pihak lain.

''Tapi saya minta kalau seandainya ada kejadian lagi, siapapun yang melakukan, apalagi bawa parang dan lain-lain. Ada yang melempar, proses. Proses hukum tegas dua-duanya. Supaya nggak terulang,'' tandas jenderal bintang empat itu.

Masjid Jogokaryan merupakan masjid bersejarah yang diresmikian oleh Ketua Muhammadiyah Kota Yogyakarta pada tahun 1967.

Lempar Masjid dan Rusak Motor

Sebelumnya diberitakan, massa menggunaakan atribut PDIP bentrok dengan jamaah Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Ahad (27/1/2019) sore, sekitar pukul 16.00 WIB.

Dikutip dari Liputan6.com, usai deklarasi dukungan ke salah satu pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden di Mandala Krida, massa PDIP melintas di depan Masjid Jogokariyan. Tanpa alasan yang jelas, massa melempar masjid dengan batu, merusak bendera dan spanduk serta beberapa sepeda motor milik jamaah yang terparkir di masjid tersebut.

Menyaksikan itu, jamaah marah dan keluar dari masjid. Mereka menghadang dan mengejar massa PDIP, sehingga terjadilah cekcok mulut. Sempat terjadi bentrok antara kedua belah pihak. Melihat suasana semakin panas, Babinsa Koramil 09/MJ (Serka Suyatno) dan Babinkamtibmas Polsek Mantrijeron mencoba melerai.

Pada pukul 17.15 WIB, difasilitasi oleh Bawaslu, Polsek Mantrijeron dan Koramil 09/MJ, kedua pihak melaksanakan mediasi di Pendopo Kecamatan Mantrijeron.

Hadir pada saat itu Camat Mantrijeron, Kapolsek Mantrijeron, Danramil 09/MJ, Bawaslu, Panwas Kec. MJ, Ustaz M Fanni Rahman (Ketua Takmir Masjid Jogokaryan), Junianto (Ketua DPC PDIP Kec. Mantrijeron/Caleg DPRD Kota Yka dari PDIP wilayah Mantrijeron) dan Darrohman (Ketua FJI DIY). Terkait peristiwa itu, Kapolsek Mantrijeron, Eko Basunando menurut informasi yang diterima Liputan6.com mengatakan, pihaknya ingin menyelesaikan permasalahan tersebut.

''Kita menjadi mediator yang netral, tidak berpihak ke salah satu. Tujuan kita, Mantrijeron harus rukun dan lebih baik lagi dalam bermasyarakat ke depannya,'' ungkap Eko.

Sementara itu, dalam upaya mediasi yang dilakukan Kapolsek Mantrirejon, Ustaz Fanni Rahman meminta agar oknum simpatisan PDIP yang melempari Masjid Jogokariyan dengan batu segera meminta maaf dan dipertemukan dengan jamaah masjid, agar persoalan tidak berlarut-larut.

Permintaan tersebut direspons dengan baik oleh Julianto selaku Ketua DPC PDIP Kecamatan Mantrijeron.

''Saya sebagai yang dituakan di DPC PDIP Mantrijeron apabila ada hal yang salah di antara teman kita, saya minta maaf yang sebesar-besarnya,'' ungkapnya.

Sekitar pukul 19.35 proses mediasi selesai. Kedua belah pihak setuju untuk saling menjaga kondusivitas wilayah Mantrijeron dengan membuat surat pernyataan dan akan mempertemukan kedua belah pihak (simpatisan PDIP dan remaja masjid) hari ini. ***

Editor:hasan b
Sumber:tribunnews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/