Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
9 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
7 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
2 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
7 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
6
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
2 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round

Janda Menjerit Saat Ngamar dengan Duda di Hotel, Ternyata Ini Penyebabnya

Janda Menjerit Saat Ngamar dengan Duda di Hotel, Ternyata Ini Penyebabnya
Ilustrasi. (int)
Jum'at, 01 Maret 2019 11:34 WIB
JEMBER - Pegawai dan pengunjung sebuah hotel di Jember, Jawa Timur, mendadak dikejutkan suara jeritan seorang wanita dari salah satu kamar hotel, Kamis (28/2) sore.

Dikutip dari liputan6.com, petugas hotel langsung mendatangi kamar sumber suara jeritan dan menemukan seorang perempuan tergeletak dengan tubuh penuh luka.

Petugas hotel kemudian segera menghubungi pihak kepolisian. Dalam waktu singkat, aparat Polsek Jenggawah tiba di lokasi kejadian.

Kapolsek Jenggawah, Iptu Suprayitno kepada Liputan6.com, Kamis malam (28/2/2019) mengatakan, perempuan itu berinisial MW (48), seorang janda warga Kaliwates.

''Pelaku (penganiayaan) masih kekasihnya, berinisial BR, usia 61 tahun, yang masih bertetangga, sudah kami amankan,'' kata Suprayitno.

Korban langsung dibawa ke rumah sakit di Kaliwates, Jember, karena mengalami luka pada kedua lengan, tangan, paha, dan pipi bekas tikaman senjata tajam jenis pisau.

Suprayitno menjelaskan, kasus penganiayaan tersebut, bermula dari hubungan asmara, antara korban MW, seorang janda, dengan seorang duda berinisial BR. Karena keduanya masih bertetangga, sehingga  timbul benih-benih cinta. Keduanya akhirnya, berpacaran.

''Hubungan asmara antara kedua pasangan ini, sudah berlangsung lebih satu tahun,'' ujar Suprayitno.

Kedua pasangan yang dimabuk asmara itu kemudian pergi bersama ke sebuah hotel di kawasan Desa Ajung, sekitar 17 kilometer dari rumah korban, untuk melepas rindu, pada Rabu siang. Di kamar hotel itu, kedua pasangan yang sama-sama kesepian itu, memadu kasih dan melakukan hubungan suami istri.

Usai menumpahkan hasratnya, kedua pasangan yang masih belum memakai busana, saling mencurahkan isi hati. Pelaku mengutarakan isi hatinya untuk mengajak korban menikah secara baik-baik, sesuai ketentuan agama.

''Dari pada terus-terus berbuat dosa, lebih baik menikah, pinta BR,'' kata Suprayitno, menirukan pengakuan tersangka saat dimintai keterangan penyidik.

Namun niat baik tersangka ditolak korban. Korban beralasan sudah punya anak. Selain itu, ada salah seorang anaknya yang tidak setuju dengan hubungan mereka.

Akibat penolakan itu, suasana romantis, berubah menjadi pertengkaran. Semakin lama pertengkaran semakin meruncing, tersangka tidak bisa mengendalikan emosinya, sehingga langsung menjambak rambut korban.

Pelaku yang sudah terbakar api amarah, kemudian mengambil pisau dapur di jok sepeda motornya yang diparkir di pekarangan hotel. Pelaku yang sudah kalap menyerang korban dengan pisau secara membabi buta.

''Kami memperkirakan ada sebanyak 6 hingga 10 kali sabetan. Karena serangan itu,  korban berlari tanpa busana ke arah pojok kamar hotel. Namun pelaku terus mengejar dan membanting korban sebanyak lima kali,'' ungkap Suprayitno.

Akibat kejadian itu, korban mengalami luka disekujur tubuhnya. Menyusul kejadian  tersebut, pelaku dan barang bukti diamankan ke Mapolsek Jenggawah.

Suprayitno menegaskan, motif penganiayaan adalah tersinggung ajakan nikahnya ditolak. Tersangka sudah berkali-kali mengajak korban menikah tapi selalu gagal.

''Ini ajakan yang kesekian kalinya, tersangka emosi hingga terjadi penganiayaan,'' kata Suprayitno.

Hingga Kamis malam, tersangka masih ditahan dan menjalani penyidikan di Mapolsek Jenggawah. Dari tangan tersangka polisi menyita barang bukti sebilah pisau dengan panjang sekitar 20 cm dengan pegangan warna hitam.

Tersangka dijerat dengan Pasal 351 ayat (1), ayat (2) KUHP tentang tindak Pidana Penganiayaan yang menyebabkan korban luka berat.***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/