Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
20 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
20 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
19 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
19 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
19 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
19 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah

Hasil Survei Charta Politika, Jokowi Kalah di Sumatera Gara-gara Karet

Hasil Survei Charta Politika, Jokowi Kalah di Sumatera Gara-gara Karet
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya. (republika.co.id)
Senin, 25 Maret 2019 19:58 WIB
JAKARTA - Hasil survei Charta Politika menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf unggul di semua wilayah di Indonesia, kecuali di Sumatera.

Dikutip dari republika.co.id, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, elektabilitas Jokowi-Maruf di Sumatera hanya 43,3 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 48,3 persen.

''Ada dua faktor mengapa Jokowi-Maruf kalah di Sumatera, yaitu faktor etnis dan dari sektor karet,'' kata Yunarto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (25/3).

Dia menjelaskan, secara sosiologis, pemilih dari etnis Melayu ada kecenderungan memilih Prabowo, sama ketika Pemilu 2014.

Selain itu, menurut dia, Jokowi-Ma'ruf memiliki beban baru, yaitu di sektor karet yang harganya sedang turun karena faktor global.

''Di sektor karet, Jokowi mengalami situasi global ketika harga karet di pasar global sedang turun,'' ujarnya.

Yunarto mengatakan, di delapan provinsi lainnya, Jokowi-Ma'ruf unggul dibandingkan dengan Prabowo-Sandi. Di Provinsi DKI Jakarta dan Banten, Jokowi-Ma'ruf memperoleh elektabilitas 44,2 persen dan Prabowo-Sandi 40 persen.

Di Provinsi Jawa Barat, Jokowi-Ma'ruf 47,4 persen, Prabowo-Sandi 42,3 persen; di Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, Jokowi-Maruf 68,1 persen, Prabowo-Sandi 18,4 persen.

Di Provinsi Jawa Timur, Jokowi-Ma'ruf 56,9 persen, Prabowo-Sandi 30,9 persen; di Provinsi Bali, NTB, dan NTT, Jokowi-Ma'ruf 64,5 persen, Prabowo-Sandi 28,2 persen; di Kalimantan, Jokowi-Ma'ruf 58,4 persen, Prabowo-Sandi 32,8 persen.

Di Pulau Sulawesi, Jokowi-Ma'ruf 53,6 persen, Prabowo-Sandi 33,6 persen; di Maluku dan Papua, Jokowi-Ma'ruf 57,1 persen, Prabowo-Sandi 32,9 persen.

Survei Charta Politika tersebut dilakukan dari 1-9 Maret 2019 dengan melakukan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur terhadap 2.000 orang yang sudah 17 tahun atau terdaftar sebagai pemilih. Metode penarikan sampel dilakukan secara acak bertingkat dengan margin of error kurang lebih 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/