Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
20 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
21 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
21 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
22 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
20 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah

Menolak Diperintahkan Menangkan Jokowi, Kapolsek Pasirwangi Dimutasi

Menolak Diperintahkan Menangkan Jokowi, Kapolsek Pasirwangi Dimutasi
AKP Sulman Aziz (kiri) saat jumpa pers di Kantor LBH Lokataru, di Jakarta, Ahad (31/3). (kumparan)
Minggu, 31 Maret 2019 21:49 WIB
GARUT - Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna diduga memerintahkan semua Kapolsek di Garut, Jawa Barat, untuk memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Hal itu diungkapkan mantan Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz saat jumpa pers di Kantor LBH Lokataru, di Jakarta, Ahad (31/3).

Menurut Sulman, Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, bukan sekadar memerintah, tetapi mengancam, bahwa Kapolsek yang gagal memenangkan Jokowi akan dimutasi atau dipindahdinaskan.

''Kalau seandainya di wilayah kami bertugas, paslon nomor 01 kalah, maka kami akan dipindahkan,'' ujar Sulman.

Sulman mengakui bahwa dia saat menerima perintah tersebut lantang menyuarakan penolakan. Pasalnya, perintah itu tidak sesuai dengan janji Bhayangkara.

Setelah Sulman menyatakan penolakan itu dia pun dimutasi menjadi Kanit Seksi Pelanggaran Subdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat.

Sebelum dimutasi Sulman sempat mengabadikan diri bergambar bersama tokoh agama sekaligus ketua panitia deklarasi Prabowo-Sandi di Pasirwangi dalam rangka pengamanan.

Ditanya soal nasibnya setelah mutasi, Sulman mengaku pasrah. Untuk melapor pada Propam Polda Jabar pun dia tidak yakin akan didengar.

''Saya ini bawahan, siapa yang ingin dengar laporan saya?'' tukasnya lirih.

Dia berkata selama 27 tahun berkarier sebagai penegak hukum, baru kali ini diperintahkan mendukung salah satu paslon peserta Pilpres 2019, yakni Jokowi-Ma’ruf Amin.

''Saya ini sudah 27 tahun menjadi polisi, sudah bertugas dimana mana. Baru tahun 2019 ini, di Pilpres 2019, ada perintah untuk berpihak kepada salah satu calon,'' ucap Sulman.

Sulman mengaku diperintah oleh atasannya Kapolres Garut AKBP Budi untuk mendata dukungan masyarakat di Pilpres 2019.

Kapolsek lain di wilayah Kabupaten Garut juga diperintahkan serupa. Semua diperintahkan untuk mendata anatomi dukungan masyarakat.

AKP Sulman mengklaim tidak menjalankan perintah tersebut. Dia pun tidak mengetahui apakah rekan-rekan sesama kapolsek melaksanakan perintah itu.***

Editor:hasan b
Sumber:pojoksatu.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/