Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
8 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
8 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
3
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
9 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
7 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
8 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru

Akunnya Diretas, Said Didu Tak Akan Melapor ke Polisi, Ini Alasannya

Akunnya Diretas, Said Didu Tak Akan Melapor ke Polisi, Ini Alasannya
Said Didu. (republika.co.id)
Minggu, 14 April 2019 21:18 WIB
JAKARTA - Akun Twitter Muhammad Said Didu diretas, namun mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara itu tak akan melaporkannya ke pihak kepolisian.

Dikutip dari republika.co.id, Said Didu mengatakan, berdasarkan pengalamannya, bila melapor ke pihak kepolisian maka terjadi pengambilalihan seluruh identitas milik si pelapor.

''Ketika melapor maka akun media sosial kita akan diambil alih, diminta nomor telepon, email, password-nya dan sebagainya,'' kata Said pada konferensi pers di Jakarta, Ahad (14/4).

Menurut dia, pengambilalihan seluruh identitas justru akan membuat si pelapor atau pengguna media sosial justru tidak akan bisa menggunakan media sosial.

''Identitas pribadi kita sudah diambil alih semua dan tak akan pernah kembali atau tidak akan diungkap siapa pengambilalihan tersebut,'' kata Said. 

Sejak Sabtu (13/4) malam, akun @saididu memuat berbagai konten yang tidak bersumber dari pemiliknya. Adapun konten-konten yang disebarkan akun @saididu sejak dibajak bersifat tendensius terhadap sosok Ustaz Abdul Somad (UAS).

Pada Kamis (11/4) lalu, UAS telah menunjukkan dukungannya secara terbuka terhadap Prabowo Subianto. Video rekaman dukungan tersebut disiarkan pertama-tama oleh stasiun televisi TvOne.

Said Didu menduga alasan peretasan akun Twitter miliknya, @saididu, lantaran ia hendak mengungkap kebohongan dalam data debat pilpres yang dilakukan pada Sabtu (13/4) malam. Sebab, Said menuturkan, akunnya diretas dan diambil oleh orang tak dikenal saat debat pilpres sedang berlangsung.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77